Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Bekasi Turun Level

Illustrasi : Pengunjung membawa anak kecil saat berada di Metropolitan Mall Bekasi, Selasa (5/10). Pemerintah Kota Bekasi sudah memperbolehkan anak di bawah usia 12 tahun memasuki mall di tengah pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN – Jabodetabek meninggalkan Kabupaten Bogor dan Tangerang, sehingga salah satu daerah aglomerasi ini turun level termasuk Kota dan Kabupaten Bekasi. Sebelumnya, Jabodetabek tertahan di level tiga lantaran beberapa daerah belum memenuhi syarat capaian vaksinasi untuk turun level, capaian vaksinasi Kota Bekasi akhir pekan kemarin menyentuh angka 70 persen dari total sasaran, dengan kasus aktif 0,03 persen, serta satu angka kematian selama sepekan terakhir.

 

Pemerintah mengumumkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level dua pekan kedepan sampai dengan awal bulan November mendatang. Pada periode ini, ada 54 kabupaten atau kota berada di level dua dan sembilan kabupaten atau kota berada di level satu, secara detail akan dituangkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).

 

Untuk wilayah aglomerasi Jabodetabek, Kabupaten Bogor dan Tangerang dikeluarkan atas persetujuan presiden. Jabodetabek sebelumnya tertahan di level tiga lantaran ada sejumlah daerah belum memenuhi syarat capaian vaksinasi.

 

“Tadi presiden memberikan arahan agar tidak menahan terus kabupaten yang lain maka Bogor Tangerang dikeluarkan dari Jabodetabek,” terang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (18/10).

 

Turunnya level PPKM di Bekasi ini membuat beberapa aktivitas masyarakat yang sebelumnya masih dibatasi ikut dilonggarkan.

 

Terpisah, Walikota Bekasi, Rahmat Effendi menyampaikan capaian vaksinasi pada hari terakhir PPKM level kemarin sudah menyentuh angka 70 persen. Namun, temuan kasus harian diakui masih terus bermunculan di wilayahnya meskipun dengan jumlah relatif kecil. Hanya saja, angka kematian disampaikan sudah terkendali.

 

“Coba cek di aglomerasi, kayaknya kita paling tinggi (capaian vaksinasi), kaya Bekasi-Bekasi, Bogor-Bogor, Tangerang-Tangerang, Depok-Depok,” ungkapnya.

 

Vaksinasi ditarget menginjak 92 persen akhir bulan ini, vaksinasi dosis satu menjadi perhatian pada sisa waktu yang tersedia. Untuk mendorong kesadaran masyarakat ikut program vaksinasi Covid-19, ia berencana untuk mendeklarasikan ajakan vaksin bersama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama.

 

Rahmat berharap aktivitas ekonomi bisa lebih dilonggarkan pada perpanjangan kali ini. Meskipun situasi penyebaran Covid-19 landai seperti yang disampaikan, masyarakat tetap diminta untuk tidak bereuforia, termasuk pada hari libur keagamaan.

 

“Ya kita lihat saja keputusannya hari ini (pelonggaran aktivitas masyarakat), tapi kalau Prokes kan sudah menjadi standard,” tambahnya.

 

Sementara itu, Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman catatan selama masa PPKM ini, ia meminta kewaspadaan tetap dijaga meskipun sejumlah aktivitas dilonggarkan, serta daerah sudah diputuskan turun level.

 

Diingatkan kewaspadaan terhadap ancaman gelombang ketiga, ancaman ini disampaikan selalu ada selama masa pandemi belum berakhir, serta virus masih bermutasi.

 

“Disitu juga kita secara bersamaan kita harus berhati-hati, harus meningkatkan kewaspadaan, harus meningkatkan juga respon di dalam negeri selain screeningnya, termasuk disitu adalah kepatuhan pemerintah, masyarakat, semua sektor, dalam 5M, dalam 3T, dalam vaksinasi,” paparnya.

 

Ia menilai pelaksanaan PPKM harus tetap dipertahankan. Leveling PPKM harus terus dilaksanakan serta diupayakan setiap daerah menuju level satu yang menunjukkan terkendalinya penyaluran Covid-19.

 

“Dan yang harus dipahami juga bahwa yang dituju harus PPKM level satu, kalau level 3,4 atau duanya lama, ya berarti nggak berhasil,” tukasnya. (mif/sur)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin