Berita Bekasi Nomor Satu

Sekolah Harus Sigap

ILUSTRASI: Guru SDN Jakasetia 1 saat mengajar di kelas. Ratusan guru aparatur sipil negara (ASN) di Kota Bekasi pensiun tahun ini. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI
ILUSTRASI: Guru SDN Jakasetia 1 saat mengajar di kelas. Ratusan guru aparatur sipil negara (ASN) di Kota Bekasi pensiun tahun ini. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ratusan guru aparatur sipil negara (ASN) di Kota Bekasi pensiun tahun ini. Sebelum ada pengganti tetap dari guru yang purnatugas, sekolah harus sigap memaksimalkan guru yang ada agar proses belajar mengajar tak terganggu.

Kepala Sub Bagian Kepegawaian Disdik Kota Bekasi Yanti Mariawati membenarkan bahwa terdapat ratusan guru ASN di Kota Bekasi pensiun pada 2022 ini.

“Ada 358 guru yang pensiun tahun ini, tapi kami belum merincikan ada berapa guru SD dan guru SMP nya,” ujar Yanti melalui sambungan selulernya kepada Radar Bekasi, Rabu (12/1).

Satuan pendidikan diharapkan dapat memaksimalkan guru yang ada untuk menggantikan sementara tugas tenaga pendidik yang pensiun. Sehingga, proses belajar mengajar di sekolah tak terganggu.

“Jika ada yang pensiun terus belum ada penggantinya, maka kita harapkan sekolah dengan sigap mencari guru yang ada untuk sementara waktu membackup (tugas,Red) guru yang sudah pensiun,” katanya.

Pada masa pandemi Covid-19, kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara hybrid learning, yakni metode pembelajaran yang menggabungkan atau mengkombinasikan antara pembelajaran daring dengan pembelajaran tatap muka.

Di satuan pendidikan tingkat SD dan SMP, setiap guru memiliki ketentuan jam mengajar yang berbeda. Pada jenjang SD 35 menit dan  SMP 45 menit dengan total jam bekerja 7,5 jam setiap harinya.

Meskipun di masa pandemi, kata dia, total jam mengajar guru harus tetap terpenuhi. “Ketentuan total jam bekerja 7,5 jam itu harus tetap terpenuhi, tetapi di masa pandemi ini bisa dikondisikan. Sesuai dengan ketetapan kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran baik yang dilaksanakan secara daring maupun offline,” terangnya.

Sementara, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Pondok Melati Elia Tarmi mengatakan bahwa mengenai guru pensiun yang terjadi setiap tahunnya, sekolah sudah memiliki perencanaan.

“Biasanya kami sekolah sudah tahu guru mana yang memang tahun ini akan memasuki masa pensiun, jadi sudah disiapkan beberapa rencana nya,” ujarnya.

Ia mencontohkan, jika ada guru yang akan pensiun sebelum kenaikan kelas, kepala sekolah akan meminta guru yang bersangkutan untuk menuntaskan terlebih dahulu tugasnya.

“Gini saya kasih contoh, jika ada salah satu guru yang memasuki pensiun nanggung. Yaitu tinggal 1 atau 2 bulan lagi mau kenaikan kelas, biasanya kami melakukan diskusi biar menyelesaikan dahulu sampai penerimaan rapor. Itu jika guru tersebut berkenan,” terangnya.

Namun jika tidak maka sekolah akan mencari guru kelas bawah untuk merangkap dua kelas, sampai dengan Disdik memberikan guru pengganti di sekolah masing-masing.

“Biasanya kita cari guru kelas bawah, karena kelas atas tidak bisa dengan jam mengajar yang full. Proses ini akan dilakukan sampai Disdik memberikan guru pengganti ke sekolah masing-masing,” katanya.

Sedangkan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah MKKS SMP Kota Bekasi Rudi Winarso mengungkapkan, sekolah sudah mempersiapkan pengganti sebelum adanya guru pensiun.

“Kita itu pasti sudah tahu guru masa bakti selesainya kapan, jadi sebelumnya kami sudah mencarikan guru pengganti sementara sesuai dengan bidang studi untuk menambah jam mengajar,” ujarnya.

Menurutnya, jika masa purnatugas guru selesai pada pertengahan semester berjalan, pihak sekolah akan meminta kesediaannya untuk menyelesaikan tugasnya sampai akhir terlebih dahulu.

“Biasanya memang kalo guru terutama wali kelas, jika masa pensiunnya jatuh di pertengahan bulan. Kami meminta kesediaannya untuk melanjutkan dahulu sampai tuntas,” tukasnya. Bila ada kekosongan, guru yang ada akan menggantikan sementara tugas guru yang pensiun sampai ada pengganti tetapnya dari Disdik. (dew)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin