Berita Bekasi Nomor Satu

Ribuan Pencaker Padati Job Fair

Illustrasi : Sejumlah pencari kerja mengantre mengikuti pameran bursa kerja di Cevest BBVP, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Rabu (7/9). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Global Job Fair 2022 resmi dibuka kemarin. Ada ribuan perusahaan dan belasan ribu lowongan pekerjaan yang ditarget dapat menekan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Bekasi yang tengah meningkat angkanya.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bekasi, Ika Indah Yarti menyampaikan bahwa dunia ketenagakerjaan tidak luput dari dampak Covid-19, dibuktikan dengan naiknya angka pengangguran. Sampai kemarin, ada 2 ribu perusahaan yang bergabung, 700 diantaranya perusahaan yang berada di wilayah Bekasi. “Target kita 15 ribu lowongan pekerjaan sampai dengan tanggal 9 Oktober,” katanya.

Bursa kerja digelar secara offline selama dua hari, Rabu (7/9) sampai Kamis (8/9). Kemudian, dilanjutkan secara online selama satu bulan, mulai 9 September sampai dengan 9 Oktober.

Jumlah peserta sampai dengan pelaksanaan hari pertama kemarin tercatat 2.100 pencari kerja, belum ditambah dengan pencari kerja yang datang langsung ke lokasi Job Fair di Gedung Balai Besar Vokasi Pelatihan (BBVP) Bekasi yang animonya cukup besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi di tahun 2021, tingkat pengangguran di Kota Bekasi mencapai 10,88 persen. Dengan kata lain, ada 16 ribu warga Kota Bekasi yang menganggur, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2020.

“Meningkat dari tahun kemarin di angka 0,28 persen. Sebelumnya 10,68 persen, (menjadi) 10,88 persen di tahun 2021,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt Walikota Bekasi, Tri Adhianto berterimakasih kepada Kemenaker RI dan PT Screening Indonesia yang telah memberikan dukungan kepada Kota Bekasi. Belasan ribu lapangan pekerjaan bisa diisi oleh para pencari kerja dari Bekasi.

Tri menyebut jumlah perusahaan dan lowongan pekerjaan dalam bursa kerja ini menunjukkan bahwa dunia ketenagakerjaan sudah membaik.

“Dan ini menunjukkan perusahaan-perusahaan sudah recovery, sudah membuka diri. Artinya kesempatan bekerja sudah semakin terbuka,” ungkapnya.

Dampak naiknya harga BBM ini kata Tri, tidak menyurutkan pertumbuhan bisnis perusahaan. Hal serupa juga disebut terlihat pada tingkat pertumbuhan ekonomi di Kota Bekasi.

“Hari ini kita 3,8 (sampai) 4,2 persen. Saya kira kita optimis dengan progres pembangunan yang ada,” imbuhnya. (sur).

Solverwp- WordPress Theme and Plugin