Berita Bekasi Nomor Satu

Open House Dikemas lewat Al Muslim Festival

FOTO BERSAMA: Bintang tamu AMFEST Edwin Super Bejo (kiri) foto bersama dengan para pemenang lomba. ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI Yayasan Al Muslim menyelenggarakan open house untuk masyarakat umum selama Oktober. Tahun ini dikemas lewat Al Muslim Festival (AMFEST) 2022. AMFEST yang digelar Yayasan Al Muslim kerjasama dengan Forum Orangtua Siswa Al Muslim ini menampilkan kreativitas para siswa Al Muslim mulai dari unit PG-TK, SD, SMP, sampai SMA/SMK.

AMFEST diisi dengan berbagai kegiatan menarik. Pada 5 Oktober Webinar, 12-14 Oktober Pelatihan Canva, 15 Oktober Pameran Pendidikan, Donor Darah, Aneka Perlombaan, Bazaar, dan 29 Oktober Fun Day Camp. Acara ini semakin meriah dengan kehadiran bintang tamu vokalis Hello Band Widi Nugroho.

Yayasan Al Muslim mengundang para orangtua se-Kabupaten dan Kota Bekasi yang anaknya belum sekolah dan sudah SD maupun SMP untuk datang dalam acara ini. Selain itu turut diundang lebih dari 1.600 siswa PG TK hingga SMA/SMK Al Muslim beserta orangtuanya untuk hadir.

Kepala Penjaminan Mutu dan Komunikasi Yayasan Al Muslim Didi Suradi mengungkapkan, melalui AMFEST 2022 masyarakat bisa lebih mengenal Al Muslim lebih dekat. Harapannya, para orangtua berminat menyekolahkan putra putrinya ke Al Muslim.

“Intinya kalau biasanya sekolah-sekolah lain membuka open house secara formal, menjual sekolah secara terang-terangan, kita enggak. Kita kemas melalui pertunjukan kreativitas anak-anak,” ungkap Didi kepada Radar Bekasi, Sabtu (16/10).

Didi berujar, Yayasan Al Muslim pada tahun ini telah merombak kurikulum. Kurikulum yang dinamai ‘Kurikulum Al Muslim’ mengutamakan pembelajaran dengan pendekatan agar siswa bisa memilih pelajaran yang diminati seperti di Kurikulum Merdeka yang dikembangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

‘Kurikulum Al Muslim’  yang menekankan kepada pendidikan karakter ini dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi, hasil kerjasama business to business (B2B) Yayasan Al Muslim dengan PT Samsung Electronics Indonesia.

“Secara administrasi kita pakai Kurikulum 2013, tapi pendekatan proses pembelajaran kita pakai seperti yang terjadi di Kurikulum Merdeka,” jelas Didi.

Saat ini, di Yayasan Al Muslim 100 persen sudah menerapkan project based learning atau pembelajaran berbasis proyek. Literasi para guru dan tenaga kependidikan PG TK sampai SMA/SMK yang berjumlah 293 orang sudah diupgrade.

Didi mengakui, Yayasan Al Muslim sangat adaptif dengan teknologi. Kendati demikian, dia ingat betul pesan dari Pendiri Yayasan Al Muslim bahwa teknologi dan ilmu pengetahuan akan terus berkembang dan berubah, akan tetapi Al-Qur’an tidak akan berubah sampai akhir zaman.

“Sampai akhir zaman yang nggak berubah itu  Al Qur’an, maka pendidikan Al Qur’an jangan sampai lepas dari Al Muslim,” pungkasnya. (oke)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin