Berita Bekasi Nomor Satu

Ini Analisa Positif BRIN Soal Resesi Ekonomi Dunia 2023

Ilustrasi. Gedung kantor BRIN di Jakarta. Foto Fery Ridwansah Jawapos.

 

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Ekonomi dunia diramalkan akan terjadi resesi pada tahun 2023. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) justru punya analisa positif bagi Indonesia.

Pandangan terhadap dampak resesi global terhadap Indonesia tersebut, disampaikan Kepala Organisasi Riset bidang Pertanian dan Pangan BRIN Puji Lestari. ’

’Soal persiapan resesi ekonomi global, kalau untuk Indonesia menurut saya tidak (mengalami resesi),’’ katanya usai jadi pembicara dalam The Second International Seminar of Science and Technology (ISST) Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Terbuka pada Kamis (20/10).

Puji mengatakan salah satu kekuatan Indonesia dalam menghadapi ancaman resesi global adalah sektor dunia.

Dia mencontohkan ketika dua tahun pandemi Covid-19 menyerang, perekonomian Indonesia nyaris lumpuh. Untungnya ekonomi Indonesia bisa segera bangkit karena didukung oleh sektor pertanian.

’’Semua negara-negara maju yang murni industri ambruk,’’ tuturnya.

Tetapi saat ini Indonesia sebagai negara agraris atau pertanian, bisa kembali bangkit. Meskipun begitu Puji mengatakan Indonesia sebagai negara agraris tidak lepas dari persoalan di sektor pertanian. Salah satunya adalah penurunan jumlah petani.

Dia lantas menyebabkan penurunan jumlah petani di Indonesia. Faktor utamanya bukan karena lahan pertanian yang berkurang. Tetapi lebih pada income atau pendapatan sebagai petani yang tidak mencukupi. Sehingga masyarakat, khususnya generasi muda banyak yang memilih profesi lain.

Puji lantas menyampaikan sejumlah upaya untuk memperkuat ketahanan ekonomi, supaya bisa lepas dari dampak resesi ekonomi global. Diantaranya adalah dengan diversifikasi pangan. Masyarakat diharapkan tidak terus menerus tergantung pada pangan utama beras atau nasi. ’’Khususnya yang di pulau Jawa,’’ katanya.

Sebagai pengganti masyarakat bisa mulai membiasakan menyelingi penggunaan bahan pangan alternatif. Seperti umbi-umbian dan sejenisnya. Upaya berikutnya adalah bangsa Indonesia perlu menekan tingginya impor daging sapi. Dia mengatakan BRIN tidak bisa mengintervensi kebijakan impor daging sapi. Tetapi seluruh pemangku kebijakan bisa menjalankan komitmen untuk mengurangi impor daging sapi tersebut.

Upaya selanjutnya adalah meningkatkan daya saing bangsa Indonesia. Di antaranya adalah pemanfaatan teknologi untuk memperpanjang usia simpan produk ekspor supaya bisa menekan terjadinya food loss. Selain itu perlu ada upaya stabilisasi harga-harga pangan.

Dia mencontohkan untuk buah-buahan harganya kerap jatuh saat musim panen. Kemudian menjadi sangat mahal saat tidak pada musimnya. (jpc)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin