Berita Bekasi Nomor Satu

Kebutuhan Vaksin Mendesak

VAKSINASI: Warga ketika melakukan vaksin ketiga atau booster di Centra Vaksinasi Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi awal tahun lalu. Saat ini gerai vaksinasi berkurang menyusul kekosongan stok vaksin. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi telah mengirimkan surat kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk kembali mendapat distribusi vaksin.

Koalisi warga untuk LaporCovid19 mendorong pemerintah mempercepat distribusi dan relokasi vaksin dari daerah yang persediaan vaksinnya masih tinggi.

Sampai saat ini, Kota Bekasi belum mendapatkan vaksin setelah tiga pekan mengalami kekosongan persediaan vaksin. Plt Walikota Bekasi menyebut bahwa saat ini banyak permintaan vaksinasi dari masyarakat, permintaan ini datang untuk memenuhi persyaratan pekerjaan.

“Karena ternyata banyak juga masyarakat yang membutuhkan, apalagi saya lihat itu (vaksinasi) menjadi salah satu prasyarat,” katanya, Kamis (27/10).

Permintaan masyarakat ini yang mendasari Pemkot Bekasi bersurat kepada Kemenkes. LaporCovid19 mencatat laju vaksinasi Indonesia melambat sejak bulan Agustus 2022. Dimana vaksinasi hanya mencapai 3,5 juta suntikan, atau 50 persen lebih rendah dibandingkan dengan capaian pada bulan Mei 2022.

“Kondisi ini mengkhawatirkan mengingat masih banyak warga yang belum mendapatkan vaksin booster,” ungkap Koordinator Advokasi LaporCovid19, Firdaus.

Pihaknya meminta pemerintah melakukan beberapa langkah, yakni mempercepat distribusi vaksin yang masih tersedia di pusat dan relokasi vaksin dari daerah yang memiliki persediaan dalam jumlah tinggi.

Pemerintah juga diingatkan untuk memastikan ketersediaan dan distribusi aman untuk menghindari vaksin kedaluwarsa.

Kedua, vaksinasi booster harus diprioritaskan pada kelompok rentan, bukan semata memenuhi kebutuhan pelaku perjalanan dan pengunjung pusat perbelanjaan. Terakhir, pemerintah perlu menyediakan informasi ketersediaan stok vaksin sesuai jenisnya berdasarkan kabupaten atau kota agar masyarakat dapat mengetahui kondisi sebenarnya.

“Dengan masuknya varian XBB ke Indonesia, pemerintah harus secepatnya menangani kelangkaan vaksin dan meningkatkan laju vaksinasi booster untuk memperkuat kekebalan komunitas dari ancaman varian baru Covid-19,” tandasnya. (sur)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin