RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ketersediaan buku menarik di perpustakaan daerah Kota dan Kabupaten Bekasi sangat minim. Pemerintah harus memfasilitasi nya agar minat baca masyarakat dapat meningkat.
Ketua Komunitas Pendidik Penulis Bekasi Raya (KPPBR) Lili Priyani mengatakan, membaca merupakan kegiatan yang harus dikaitkan dengan ketertarikan atau minat.
“Karenanya, untuk merangsang seseorang menyukai aktivitas membaca, mulailah dari membaca buku yang menarik,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Kamis (8/12).
Namun sayangnya pemerintah belum menyediakan buku bacaan yang menarik bagi siswa maupun masyarakat umum. “Perpustakaan umum dan perpustakaan daerah nyatanya belum bisa menyediakan buku-buku yang diminati oleh pembaca seperti halnya buku-buku yang dipajang atau dijual di toko buku,” ucapnya.
Menurutnya, pemerintah daerah melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan perlu memfasilitasi perpustakaan umum atau daerah dengan buku-buku yang menarik.
BACA JUGA: Pembenahan Anggota hingga Pelatihan Kepenulisan jadi Program Kerja KPPBR
“Kondisi ini bisa kita katakan sangat kurang, jika buku menarik yang tersedia tidak ada maka bagaimana pelajar atau masyarakat secara umum mau membaca,” ucapnya.
Hasil pengamatannya, kecenderungan pembaca saat ini lebih senang dengan buku-buku fiksi. Menurutnya manfaat buku adalah sebagai media hiburan, sehingga buku fiksi menjadi bacaan yang cukup menarik bagi pembaca.
“Kecenderungan pembaca sekarang menyenangi buku-buku fiksi, mungkin kondisi ini dilatarbelakangi oleh kehidupan yang dialami oleh pembaca sendiri. Selain itu manfaat buku sendiri sebagai salah satu media hiburan, menjadi tepat dengan membaca buku-buku fiksi,” tuturnya.
Selain fiksi ada beberapa buku menarik lainnya yang dinilai menjadi bahan bacaan yang dicari oleh pelajar maupun masyarakat umum, yaitu novel, biografi, ataupun buku fiksi sains.
Dikatakannya, ketersedian buku menarik yang sangat minim diyakini bukan hanya terjadi di Kota maupun Kabupaten Bekasi. Namun demikian terjadi di beberapa daerah lain.
“Saya yakin daerah lain pun juga mengalami hal serupa, ketersediaan buku-buku yang diminati oleh pembaca memang sangat minim,” terangnya.
Menurutnya, banyak cara yang bisa dilakukan baik oleh pemerintah maupun atas inisiatif komunitas atau bahkan atas perorangan untuk menyediakan buku-buku menarik. Antara lain, mempermudah kepengurusan ISBN (International Standard Book Number) untuk buku yang akan diterbitkan.
BACA JUGA: Harus Memiliki SDM Berkompeten, Sejumlah Kalangan Dukung Digitalisasi Perpustakaan
Selain itu, pemerintah daerah bisa bergandengan tangan dengan komunitas kepenulisan untuk menginisiasi kegiatan pelatihan. Dikatakan, langkah tersebut dapat dianggap menjadi ajang untuk menggali potensi penulis daerah, Tak hanya itu, pemerintah daerah dapat membelanjakan anggaran belanja daerah untuk menyediakan buku-buku menarik yang tersedia di toko buku. Sementara itu, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bekasi Ahmad Yani mengungkapkan, bahwa Kota Bekasi memiliki belasan ribu buku.
“Kota Bekasi punya 15.000 judul buku dan 5.700 diantaranya belum kami keluarkan karena belum ada tempat yang memadai,” ujar Ahmad.
Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bekasi tengah melakukan berbagai upaya agar masyarakat Kota Bekasi dapat memiliki tempat membaca yang nyaman dan memadai.
“Kami sedang menunggu pembangunan kantor dandim yang dekat grand mall itu, karena kantor barunya kan sedang proses pembangunan. Jika selesai kami akan tempati gedung lama untuk membuka perpustakaan dan kami bekerjasama dengan kelurahan melalui kecamatan serta mall untuk membangun tempat membaca bagi masyarakat Kota Bekasi,” terangnya.
Menurutnya, ada empat mall dan beberapa kecamatan yang bersedia untuk dibuka perpustakaan gratis. Namun masih akan dilakukan pembicaraan lebih lanjut.
“Ini masih dibicarakan karena untuk buku-buku yang bagus jika dikeluarkan di tempat umum itu harus ada penunggunya dan kami masih sangat minim untuk tenaga penjaga perpustakaannya tadi yang memang ahli khusus perpustakaan,” tuturnya.
Ia membenarkan bahwa sebagian masyarakat Kota Bekasi malas untuk membaca dan mengunjungi perpustakaan karena buku yang ada tidak pernah dilakukan pembaharuan. Sehingga di tahun mendatang Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bekasi berupaya untuk melakukan perbaikan terhadap hal tersebut.
“Kita lakukan perubahan agar masyarakat Kota Bekasi itu gemar membaca,” ujarnya.
Dikatakan, buku menarik menjadi salah satu daya tarik bagi para pembaca. Oleh karena itu, pihaknya juga akan mencoba memenuhi keinginan masyarakat dalam hal buku bacaan.
“Sebenarnya kalo sarana tempat kami mendukung, dari pusat tentu akan memberikan referensi buku menarik yang lebih banyak. Tinggal dari kaminya saja siap untuk memenuhi sarana tempat atau tidak, karena jika tidak ada tempat yang memadai bingung juga mau ditempatkan dimana buku-buku, kita doakan saja semoga 2023 ini keinginan-keinginan tadi untuk meningkatkan minat baca masyarakat Kota Bekasi bisa terlaksana,” pungkasnya. (dew)