RADARBEKASI.ID, BEKASI – Parama Pandu Novaliansyah merupakan mahasiswa Teknik Kimia Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) yang aktif organisasi di dalam maupun luar kampus. Tujuannya, mengikuti organisasi untuk melatih kemampuan berbicara di depan publik, menambah kepercayaan diri, dan menambah relasi.
Ia mengaku, baru aktif di organisasi sejak masuk perguruan tinggi pada 2019 lalu.
“Waktu SMA nyesel banget karena nggak aktif dan relasi pertemanannya kurang. Jadi aku lampiasin hal tersebut pas kuliah, terutama buat memperbaiki public speakingku yang buruk banget,” ungkap Parama-sapaan akrabnya.
BACA JUGA: Bangun Rasa Kebersamaan dan Kekeluargaan
Parama baru menyadari buruknya kemampuan berkomunikasi di depan umum karena gagal masuk Sekolah Kedinasan, padahal sudah mencapai tahap akhir yaitu seleksi wawancara.
Organisasi pertama yang ia ikuti adalah Himpunan Mahasiswa Teknik untuk Divisi Eksternal. Dirinya juga pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Ubhara Jaya.
Pengalaman organisasi lainnya yang pernah menjadi Wakil Ketua Pelaksana Latihan Dasar Organisasi di Badan Organisasi Kegiatan Mahasiswa Teknik Kimia Indonesia, Staf Divisi Jurnalistik di lembaga Pers Mahasiswa Muda, dan Ketua Regional Bekasi di Alumni Kampus Merdeka Bergerak.
Pandu, selama berkuliah juga aktif berkegiatan di luar kegiatan kemahasiswaan salahsatunya seperti menjadi Brand Ambassador di Sertifikasiku, Product Officer Intern di PT Ousean Global Digital dan Factory Quality dan Halal Management Intern di Pragon Technology and Innovation.
BACA JUGA: Ingin Perkenalkan Tari Tradisional sampai Mancanegara
“Setelah aku mendapatkan hal yang udah aku capai di organisasi, aku coba untuk mengaplikasikan hal tersebut di dunia kerja dengan mengikuti magang supaya lebih tahu situasi real yang akan aku hadapi nanti di dunia kerja,” ungkapnya.
Pandu merasa bahwa organisasi yang ia ikuti masih kurang relevan dengan pengembangan dirinya. Hal ini juga membuatnya termotivasi untuk mencari suatu tantangan, salah satunya adalah ikutu program pertukaran pelajar.
Dia berhasil lolos mengikuti pertukaran mahasiswa melalui program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Kampus Merdeka di Universitas Muslim Indonesia Makassar.
“Tujuan awal aku memperbaiki public speaking sudah tercapai, tapi aku masih kurang dalam hal relasi meski jadi ketua himpunan tapi relasi itukan hanya dalam skala kampus dan organisasi eksternal profesi aja,” ungkapnya.
“Aku pikir untuk nantinya terjun ke dunia profesional aku butuh lebih banyak relasi untuk menambah wawasan jugakan, akhirnya semester lima kemarin aku daftar kampus merdeka dan alhamdulillah diterima,” pungkasnya. (mg6)