RADARBEKASI.ID, BEKASI – Gebyar MGMP Bahasa Inggris SMP Kota Bekasi berlangsung, Senin (12/12). Dalam kegiatan tersebut, membekali guru cara meningkatkan kemampuan bahasa asing siswa yang masih rendah. Sebanyak kurang lebih 100 guru dari berbagai satuan pendidikan mengikuti Gebyar MGMP Bahasa Inggris SMP Kota Bekasi di salah satu hotel tersebut. Tenaga pengajar antusias mengikuti kegiatan tersebut.
“Sejumlah guru antusias untuk mengikuti kegiatan ini, karena memang akan memiliki dampak besar bagi guru dalam proses mengajar di dalam kelas,” ujar Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris SMP Kota Bekasi Arief Purnama kepada Radar Bekasi, Senin (12/12).
Kegiatan ini bertujuan untuk menjawab tantangan pemerintah dalam meningkatkan kemampuan berbahasa asing bagi siswa. Dalam kegiatan ini, guru mendapatkan sejumlah materi. Antara lain, Teknik Pembelajaran yang Menyenangkan, Conversation atau Percakapan, Kurikulum Merdeka, dan Praktik Baik.
“Kami berikan pengalaman dan pengetahuan ini agar guru lebih memiliki banyak cara dalam meningkatkan kemampuan berbahasa asing kepada siswa,” jelasnya.
Selain itu upaya untuk menghadirkan berbagai narasumber yang kompeten juga dilakukan. Seperti dalam kegiatan itu, pihaknya menghadirkan penutur asli dari kampung Inggris.
“Upaya ini kami lakukan agar guru memiliki motivasi bahwa memberikan materi pembelajaran khususnya bahasa asing itu dapat dilakukan dengan berbagai cara. Sehingga kemampuan berbahasa asing siswa bisa terus meningkat,” terangnya.
BACA JUGA: Sekolah di Kota Bekasi Butuh Guru Agama hingga Bahasa Inggris
Dikatakan, saat ini kemampuan berbahasa asing siswa masih sangatlah kurang. Hal tersebut menjadi sebuah pekerjaan rumah (PR) bagi guru bahasa Inggris untuk bisa meningkatkan kemampuan tersebut.
“Kemampuan berbahasa asing siswa itu masih rendah, jadi ini memang menjadi PR bagi kami untuk bisa lebih meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa asing,” ucapnya. Dirinya berharap kemampuan dalam berbahasa asing dapat terus digali. Kuncinya ada pada diri guru yang kreatif dan inovatif.
“Jika gurunya mau berkembang, maka metode pembelajaran yang menyenangkan akan terbangun sehingga siswa tidak lagi takut ataupun canggung untuk benar-benar bisa memiliki kemampuan berbahasa asing yang fasih,” pungkasnya. (dew)
