Oleh: Nina Nurani Putri, Noviasti Rahmadini, Munih Ramadhani, Siti Rohmah, Vivi Agustin, dan Kholifatul Hajar (Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru SD Universitas Pelita Bangsa)
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Sistem pendidikan yang baik yang diterapkan dengan baik adalah kunci melahirkan penerus generasi bangsa yang cerdas, berkarakter, serta berkualitas. Dengan demikian, diharapkan melalui pendidikan tinggi dan maju yang dapat terlahir di tengah masyarakat. Seiring perkembangan zaman, teknologi meranah berbagai aspek kehidupan termasuk di bidang pendidikan.
Dalam dunia pendidikan, keterlibatan teknologi informasi menghadirkan perubahan dalam kegiatan proses pembelajaran. Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan lanjutan pun perlu menyediakan proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Melalui digitalisasi, bidang akademik perguruan tinggi memiliki lebih banyak sumber materi yang luas tanpa dibatasi oleh batas-batas pendidikan formal. Digitalisasi mampu memperluas aksesibilitas, meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.
Menurut bapak pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara arti dari pendidikan adalah “tuntutan di dalam tumbuh hidupnya anak – anak, adapun maksudnya, pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak – anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi – tingginya”. Siswa adalah generasi yang perlu kita bantu dan memperhatikannya secara lebih untuk menuju pendewasaan supaya dapat membentuk insan yang ber akhlak baik dan bernalar kritis.
Pengertian Teknologi Informasi dan Fungsinya
Teknologi informasi (TI) mulai dikenalkan pada dekade 80-an. Istilah ini menunjukkan pada pengembangan teknologi komputer yang kemudian dipadukan dengan teknologi komunikasi. Informasi dapat diartikan sebagai hasil dari pengolahan data. Sementara teknologi adalah mesin, alat, material, serta proses yang secara terus menerus dikembangkan dan diaplikasikan untuk membantu mempermudah manusia dalam memecahkan berbagai permasalahan.
Menurut Rusman dkk. (2012), teknologi informasi adalah “serangkaian tahapan penanganan informasi yang meliputi penciptaan sumber-sumber informasi, penerimaan informasi secara selektif, pemeliharaan saluran informasi, penggunaan informasi, serta penyimpanan dan penelusuran informasi.” Dengan demikian, teknologi informasi (TI) meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan pengolahan data, manipulasi, proses penyaluran/distribusi informasi, hingga pengelolaan informasi.
Adapun fungsi-fungsi TI antara lain:
- Capturing, TI berfungsi sebagai penangkap atau input. Misalnya menerima input dari keyboard, microphone, scanner, dan teknologi penginput lainnya.
- Processing, TI berfungsi sebagai pengolah yang mengkompilasikan catatan rinci aktivitas sehingga memudahkan dalam pengolahan data yang diinput.
- Storage, berfungsi sebagai penyimpanan data atau informasi. Misalnya pada penggunaan flashdisk, harddisk, dan sebagainya.
- Generating, berfungsi untuk menghasilkan bentuk informasi yang lebih terarah dari hasil pemrosesan. Misalnya tabel, grafik, dan sebagainya.
- Transmission, berfungsi untuk mengirim informasi atau data dari satu lokasi ke lokasi lainnya melalui jaringan komputer.
- Retrieval, yaitu fungsi menelusuri, yang berguna untuk mendapatkan kembali data sebelumnya telah tersimpan.
Perkembangan Teknologi Informasi Dalam Dunia Pendidikan
Pesatnya perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan memberikan dampak tertentu bagi pendidik dan peserta didik. Tiap generasi mengalami perubahan, baik dari segi kurikulum, fasilitas sarana dan prasarana, hingga perkembangan teknologi yang semakin canggih. Menurut sejarah perkembangannya, internet mulai berkembang di Indonesia sejak tahun 1990-an. Pada masa itu, internet disebut dengan paguyuban network. Dan pada akhirnya popularitas internet menjadi semakin terkenal pada tahun 2000-an. Perkembangan teknologi internet semakin berkembang sejak internet mulai bisa diakses dengan perangkat mobile, terutama sejak munculnya teknologi 3G. Hal itu pula berdampak pada dunia pendidikan. Adanya akses internet, dapat memudahkan seseorang untuk mencari informasi terlebih lagi tentang pengetahuan.
Berikut adalah manfaat internet dalam dunia pendidikan:
- Sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran sudah tidak asing lagi, mulai dari teknologi yang sangat sederhana sampai teknologi yang canggih. Teknologi dapat dimanfaatkan untuk menarik minat siswa dalam belajar sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
Perkembangan ilmu pengetahuan telah membawa teknologi memasuki dunia digital. Penggunaan teknologi digital memiliki peran dalam mendukung dan meningkatkan proses kognitif peserta didik dan keterampilan berpikir. Salah satu contoh teknologi digital adalah internet. Internet dapat memungkinkan guru untuk menyajikan pelajaran menjadi lebih menarik bagi para peserta didik. Saat ini pembelajaran berbasis internet, seperti web-learning, e-learning atau pembelajaran online (pembelajaran jarak jauh) sudah banyak dilakukan. Pembelajaran-pembelajaran ini memanfaatkan internet sebagai media. Selain pembelajaran menjadi lebih fleksibel dari segi waktu, tempat dan usia, peserta didik juga dapat mengakses informasi yang dibutuhkan dalam pembelajaran dengan bebas. Karena pembelajaran menjadi lebih individual, maka hal ini dapat meningkatkan proses kognitif peserta didik dan keterampilan berpikirnya.
Contoh lain penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran adalah radio, televisi, dan video yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi gaya belajar peserta didik yang berbeda-beda dan juga menarik minat siswa untuk dapat lebih termotivasi lagi dalam belajar. Penggunaan perangkat presentasi interaktif seperti papan tulis elektronik dapat membuat materi pembelajaran menjadi lebih menarik untuk peserta didik.
- Sebagai alat administratif. Teknologi juga dapat dimanfaatkan sebagai alat administratif. Seperti yang dikatakan Selwyn (2011) bahwa salah satu manfaat teknologi digital adalah sebagai perbaikan keefektifan pengorganisasian lembaga pendidikan. Dengan menggunakan komputer, sebagai salah satu produk teknologi digital, lembaga pendidikan dapat lebih mudah untuk mengelola data administrasi, meliputi data siswa, data guru, maupun data sekolah itu sendiri.
- Sumber belajar. Selwyn (2011) mengatakan teknologi digital dapat membantu guru untuk memproduksi bahan-bahan pelajaran dan memungkinkan mereka untuk menghabiskan waktu dengan peserta didik. Dengan tersedianya komputer, guru dapat menyusun rencana pembelajaran dan materi-materi yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk dipelajari. Selain itu, tersedianya internet juga memungkinkan peserta didik untuk mengakses informasi dengan mudah dari sumber yang berbeda. Saat ini, dengan menggunakan teknologi digital, peserta didik banyak mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam belajar. Tersedianya e-book menjadi salah satu kemudahan. Peserta didik tidak perlu membeli buku di toko-toko untuk mendapatkan sumber belajar. Hanya cukup mendownload e-book yang sudah banyak tersedia di internet.
Dampak Positif Teknologi Informasi Untuk Pendidikan
Modernisasi menuntut dunia pendidikan untuk ikut serta dalam berkembang dan beradaptasi dengan kemajuan. Implementasi TI dalam sistem pendidikan adalah salah satu upaya yang dilakukan agar terciptanya dunia pendidikan paralel dengan kemajuan zaman.
Manfaat TI dapat dirasakan oleh semua pihak yang berkepentingan, yaitu mencakup peserta didik, tenaga pengajar, serta lembaga pendidikan formal maupun non formal. Berikut adalah beberapa manfaat TI bagi insan pendidikan:
- Berkembangnya teknologi pembelajaran seperti proyektor, kamera digital, komputer, perangkat lunak, dan presentasi PowerPoint. Semua ini telah menjadi sumber daya besar bagi guru untuk membantu siswa dalam memahami konsep dengan mudah. Mereka dapat lebih berpartisipasi dalam kelas dan guru pun mendapatkan kesempatan untuk membuat kelas lebih interaktif dan menarik.
- Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Seperti jaringan Internet, lab. komputer sekolah dan lain-lain. Dampak dari hal ini menjadikan guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga siswa dalam belajar tidak perlu terlalu terpaku terhadap Informasi yang diajarkan oleh guru
- Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Selama ini, proses pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun dengan adanya kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan internet.
- Mengakses Materi Tanpa Batas. Dahulu kita hanya bisa mengandalkan buku dalam mencari materi untuk mendalami suatu pelajaran. Selain itu, buku-buku di perpustakaan sekolah dapat menyediakan informasi tambahan. Sayangnya jumlahnya sangat terbatas. Internet membantu memberikan akses tidak terbatas kepada siswa dan mahasiswa untuk menggali materi dari berbagai sumber. Aksesibilitas yang luas adalah dukungan penting untuk pemenuhan rasa ingin tahu. Sementara itu, pengajar tidak hanya berpegangan pada materi dari buku terbitan lama. Akan tetapi dapat menyajikan data dan informasi baru sehingga terhubung dengan perkembangan ilmu pengetahuan terkini.
- Meningkatkan Minat Belajar. Penyajian materi secara beragam yang tentunya sejalan dengan metode pembelajaran variatif adalah modal penting untuk menunjang minat belajar pada peserta didik. Dengan kegiatan belajar menyenangkan, mereka cenderung lebih menikmati proses pembelajaran.
Dampak Negatif Teknologi Informasi Untuk Pendidikan
Selain adanya dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi, pastinya juga akan menimbulkan dampak negatif dari perkembangan teknologi tersebut, dampak negatif tersebut antara lain:
- E-learning yang dapat menyebabkan pengalih fungsian guru menjadi tersingkirkan, atau juga dapat terciptanya individu yang bersifat individual karena sistem pembelajaran yang dapat dilakukan dengan hanya seorang Bahkan dimungkinkan etika dan disiplin peserta didik menjadi sulit untuk dibina, sehingga lambat laun etika dari manusia khususnya para peserta didik akan menurun drastis, serta hakikat utama manusia sebagai makhluk sosial akan tergerus.
- Seringnya mengakses internet dikhawatirkan siswa/mahasiswa bukannya benar-benar memanfaatkan teknologi informasi dengan optimal, tetapi malah mengakses hal-hal yang tidak baik, seperti pornografi, dan game online. Selain itu, dapat pula mengakibatkan terkena cyber-relational addiction, dimana keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual affairs) sampai kehilangan kontak dengan hubungan-hubungan yang ada dalam dunia nyata.
- Peserta didik bisa terkena information overload, yakni menemukan informasi yang tidak habis-habisnya yang tersedia di internet, sehingga rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan dan mengorganisir informasi yang ada, yang akhirnya dapat membuat seseorang kecanduan, terutama menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan
- Peserta didik menjadi pecandu dari keberadaan dunia maya secara berlebihan. Hal ini bisa terjadi ketika peserta didik tidak memiliki sikap skeptic serta kritis terhadap sesuatu hal yang baru. Terutama dalam konteks dunia maya (internet) mereka yang secara tidak langsung telah masuk di dalam dunia yang over free, maka sangat penting untuk menjadikan diri sebagai benteng dari segala informasi karena adanya kedua sikap di atas. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya ialah perhatian dari orang tua juga sangat berperan dalam menanamkan nilai-nilai tentang sebuah norma agama sebagai landasan hidup.
- Tindakan kriminal (Cyber Crime). Di dalam dunia pendidikan tentunya hal ini dapat terjadi, misalnya pencurian dokumen atau aset penting tentang sebuah tatanan pendidikan yang sesungguhnya dirahasiakan (dokumen mengenai ujian akhir atau negara) dengan media internet.
- Menimbulkan sikap yang apatis pada masing-masing individu, baik bagi pelajar/siswa/mahasiswa maupun pengajar/guru/dosen. Hal ini dapat dilihat misalnya pada sistem pembelajaran yang bersifat virtual maupun e-learning. Dimana sistem pembelajaran yang tidak saling bertemu antara peserta didik dengan pengajar, maka dapat terjadi peserta didik yang kurang aktif dalam sistem pembelajaran atau bahkan tidak memahami apa yang telah disampaikan oleh pendidik hingga akhirnya hasil dari pembelajaran tersebut menjadi tidak
Peranan Teknologi Informasi Dalam Penyelenggaraan Perguruan Tinggi
Pemanfaatan teknologi informasi di perguruan tinggi antara lain adalah sebagai alat bantu untuk proses administrasi dan pendidikan. Komputer, database, sistem informasi kemahasiswaan digunakan untuk membantu proses administrasi. Disisi pendidikan, program komputer digunakan untuk membantu dosen dalam memberikan mata pelajaran, presentasi dan memberi nilai. Sebetulnya, pendistribusian materi kuliah lebih murah jika dilakukan dengan CD-ROM daripada dengan menggunakan kertas. Sebagai contoh harga CD- ROM kosong adalah sekitar Rp 3.000.-, sementara itu uang yang sama hanya bisa digunakan untuk fotocopy 30 atau 50 halaman saja. Sayangnya alat baca CD-ROM ini masih berbentuk komputer yang harganya relatif mahal dan tidak mudah dibawa-bawa sebagaimana kita membawa kertas.
Materi kuliah yang diletakkan di jaringan komputer atau internet juga dapat melebarkan jangkauan pengajaran istilah e-learning yang biasanya digunakan untuk aplikasi. Sebagai contoh dari pendekatan ini adalah materi kuliah yang tersedia di internet. Materi ini ternyata digunakan oleh pengajar dan mahasiswa dari tempat lain.
Di bidang penelitian, teknologi informasi digunakan untuk mempercepat dan mempermudah proses penelitian kolaborasi peneliti yang dulunya harus dilakukan dengan bertemu secara fisik atau menggunakan surat menyurat yang lamban. E-mail dan mailing list sudah menjadi bagian dan kehidupan perguruan tinggi jika dahulu kita harus ke perpustakaan untuk mencari literatur atau bahkan harus melakukan interlibrary loan jika perpustakaan setempat tidak memiliki makalah yang dicari, maka sekarang beberapa makalah sudah dapat diperoleh melalui situs internet yang memungkinkan kita untuk mendapatkan makalah klasik tanpa perlu bersusah payah melakukan interlibrary loan yang mahal dan lambat.
Dalam menyelenggarakan aktivitas institusi, perguruan tinggi juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak eksternal. Dalam konteks ini, peran teknologi informasi juga tidak kalah penting. Sebagai contoh, administrasi pembayaran kuliah. Perguruan tinggi biasanya bekerja sama dengan lembaga perbankan untuk mempermudah mahasiswa dalam melakukan pembayaran melalui berbagai metode. Melalui pembangunan sistem teknologi informasi secara tepat, perguruan tinggi dapat melakukan proses pembayaran secara otomatis dan terintegrasi. (*)