RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kepala sekolah (kepsek) maupun pengawas harus memberikan motivasi kepada guru senior agar dapat mengembangkan metode pembelajaran di era digitalisasi.
Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Bekasi Prawiro Sudirjo menyampaikan, saat ini masih ada beberapa guru senior yang belum bisa berkembang sehingga tertinggal pada metode pembelajaran yang berbasis digitalisasi.
“Sekarang ini masih ada guru senior yang belum bisa berkembang dengan era digitalisasi, meskipun persentasenya tidak banyak,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Senin (6/2).
Lebih lanjut dikatakan Prawiro, para guru harus berkembang dan terus belajar. Pasalnya, saat ini metode pembelajaran sudah berbasis digital seluruhnya.
“Sekarang metode pembelajaran sudah berbasis digitalisasi semua, termasuk salah satunya adalah ulangan. Baik itu ulangan harian, pertengahan semester ataupun ulangan akhir semester, yang dalam pembuatan soal dan pelaksanaannya sudah bisa menggunakan handphone,” tuturnya.
BACA JUGA: Ketua MGMP PJOK SMP Kabupaten Bekasi Minta Guru Tidak Malu Berbagi Ilmu
Dikatakan, metode pembuatan dan pelaksanaan ujian berbasis digitalisasi ini tentu menjadi sebuah kemudahan bagi guru muda adaptif. Namun tidak bagi guru senior yang gaptek akan perkembangan digitalisasi.
“Perkembangan ini tentu menjadi kemudahan bagi guru muda yang adaptif, tapi tidak bagi guru senior yang gaptek dan tidak mau untuk berkembang,” katanya.
Dikatakannya, guru senior yang gaptek dan tidak mau berkembang kini lebih mengandalkan guru muda untuk membantu pekerjaannya agar lebih mudah.
“Jika sudah seperti ini akhirnya merepotkan guru muda, untuk membantu guru senior dalam menyelesaikan tugasnya,” ucapnya.
Prawiro menyampaikan, ada beberapa faktor yang menyebabkan guru senior malas untuk berkembang. Antara lain usia dan beberapa faktor di luar dari tugas kedinasan.
“Biasanya guru senior itu malas untuk berkembang karena umur dan beberapa pikiran lain di luar dari tugas kedinasan. Seperti memikirkan biaya kuliah anak ataupun memikirkan setelah pensiun akan mau bisnis apa biar tetap ada penghasilan. Jadi memang fokusnya sudah bercabang,” terangnya.
BACA JUGA: Guru Penggerak Harus Dorong Transformasi Pendidikan
Dengan demikian, para guru senior perlu motivasi serta arahan yang lebih keras baik dari kepala sekolah maupun pengawas sekolah. Sebab jika motivasi diberikan sesama guru akan sulit rasanya diterima oleh para guru senior.
“Biasanya kalau motivasi diberikan sesama guru, apalagi guru muda akan sulit diterima. Jadi motivasi harus diberikan oleh kepala sekolah maupun pengawas yang memang memiliki kewajiban untuk memotivasi guru,” tuturnya.
Sementara, Kepala SDN Jatimekar VI Kota Bekasi Agam mengaku, motivasi yang lebih telah kerap diberikan kepada sejumlah guru baik guru muda maupun guru senior.
“Motivasi kepada guru memang harus dilakukan secara terus menerus, khususnya memang bagi guru senior untuk lebih semangat update kemampuannya,” terangnya.
Motivasi kerap diberikan saat kegiatan rapat di sekolah maupun diskusi bersama dengan guru-guru. Dikatakan, saat ini perkembangan digitalisasi dalam metode pembelajaran memang sangat dibutuhkan. Sehingga dalam hal ini guru harus mau berkembang dan belajar.
“Belajar itu tidak ada batas usia bagi guru muda lebih semangat dalam berkembang dan bagi guru senior harus mau mengikuti perkembangan yang ada. Jika mau berkembang urusan pekerjaan kan jadi lebih mudah dan cepat selesai,” pungkasnya. (dew)