Berita Bekasi Nomor Satu

Harga Bahan Pokok Merangkak Naik Jelang Puasa

TATA TELUR: Pedagang menata telur di Pasar Tambun Kabupaten Bekasi, Selasa (14/3). Sejumlah harga bahan pokok di Kabupaten Bekasi merangkak naik menjelang bulan suci Ramadan. KARSIM PRATAMA/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah harga bahan pokok di Kabupaten Bekasi merangkak naik menjelang bulan suci Ramadan. Pemerintah telah menyiapkan strategi jika sampai pasokan bahan pokok berkurang akibat kenaikan harga ini.

Kenaikan harga bahan kebutuhan pokok terjadi di beberapa pasar, mulai dari Pasar Induk Cibitung, Pasar Tambun, dan Pasar Baru Cikarang. Komoditi yang mengalami kenaikan harga diantaranya telur ayam, daging ayam potong, beras, cabai rawit merah, hingga bawang merah.

Menurut keterangan pedagang telur ayam di Pasar Tambun, Umar Mahfud (28), kenaikan harga telur ayam sebesar Rp3 ribu. Dari yang sebelumnya di kisaran Rp27 ribu per kilogram (kg), kini menjadi Rp30 ribu per kg.

Kenaikan harga ini diprediksi terus terjadi menjelang bulan suci Ramadan. Hal itu disebabkan tingginya permintaan ditambah kondisi cuaca yang tidak mendukung hingga mengakibatkan banjir di sejumlah daerah.

“Kenaikan sudah ada, dua hari ini besarannya Rp2 ribu sampai Rp3 ribu per kg. Mungkin karena cuaca. Kalau mau Ramadan harga-harga itu pasti naik,” ujarnya, Selasa (14/3).

Selain itu, komoditi daging ayam potong juga mulai merangkak naik. Dari yang sebelumnya di kisaran Rp30 ribu per ekor, kini sudah mencapai Rp35 ribu per ekor. Kenaikan harga diprediksi akan terus terjadi hingga sepekan memasuki bulan Ramadan.

“Dari sananya (peternaknya,Red) sudah naik. Jadi mau gak mau ya kita naikan harga, ini sudah hampir seminggu ini,” ucap salah satu pedagang daging ayam potong, Ferry (31).

Berdasarkan informasi, kenaikan harga tidak hanya terjadi pada telur dan daging ayam potong. Melainkan, kenaikan harga juga meraba sampai beras, cabai rawit merah, hingga bawang merah. Seperti beras jenis biasa, dari harga Rp9.300 per liter, kini merangkak naik menjadi Rp10.500 per liter. Sedangkan jenis premium dari harga Rp10.400 per liter menjadi Rp11 ribu per liter.

Sementara untuk cabai rawit merah dari harga Rp60 ribu per kg, meningkat menjadi Rp75 ribu hingga Rp 80 ribu per kg. Kemudian bawang merah dari sebelumnya Rp30 ribu per kg mengalami kenaikan sebesar Rp5 ribu menjadi Rp35 ribu per kg.

Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi Gatot Purnomo mengatakan, harga bahan pokok berhubungan dengan inflasi. Menurutnya, ada dua langkah yang pasti dilakukan.

“Ada dua hal yang kita lakukan, menjaga pemasokan barang, terus yang kedua terkait harganya. Karena harga sangat dipengaruhi oleh jumlah barang di pasar. Pasokan barang sekarang stabil, kita terakhir rapat sampai dengan hari raya Idulfitri Insya Allah Kabupaten Bekasi aman,” ungkapnya.

Diakui, ada beberapa bahan pokok yang memang naik, seperti cabai, tetapi tidak signifikan. “Ada beberapa bahan pokok yang memang naik, seperti cabai. Tapi sifatnya dalam keadaan normal dan ini terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.

Dalam hal ini yang terpenting, kata Gatot, mengenai pasokan bahan-bahan pokok. Oleh karena itu jangan sampai pasokan tersebut tersendat atau berkurang.

Dirinya menilai, penyebab pasokan sedikit atau berkurang paling dominan dipengaruhi dari petaninya, misalnya gagal panen dan sebagainya. Misalkan itu terjadi, Pemerintah Kabupaten Bekasi sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi.

“Kalau sampai pasokan berkurang kita ada langkah-langkah yang dilakukan, pertama operasi pasar, biasa kita mendistribusikan suport barang. Tapi kalau memang sudah terlalu tidak terkendali, upaya operasi pasar murah, dimana pemda memberikan subsidi kepada masyarakat yang tidak mampu,” jelasnya. (pra)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin