RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia tengah mewaspadai Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat dari virus Marberg.
Virus ini menular lewat cairan tubuh langsung dari kelelawar dengan fatalitas mencapai 88 persen.
Penyakit virus Marburg merupakan penyakit demam berdarah yang jarang terjadi.
Lantas, bagaimana gejala orang yang positif virus ini?
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril mengatakan, gejala orang yang positif virus Marberg mirip dengan penyakit lain seperti malaria, tifus, dan demam berdarah yang banyak ditemukan di Indonesia.
Hal inilah yang menurut Syahril membuat penyakit ini sulit diidentifikasi. Gejala tersebut bjsa berupa demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, mual muntah, diare, dan perdarahan.
BACA JUGA: Melongok Satu-satunya Pura di Kabupaten Bekasi
Penyakit ini juga dapat menyebabkan perdarahan pada hidung, gusi, vagina atau melalui muntah dan feses yang muncul pada hari ke-5 sampai hari ke-7.
Lebih jauh lagi, ia mengatakan bahwa belum ada vaksin yang tersedia di dunia untuk virus ini. Saat ini ada 2 vaksin yang memasuki uji klinis fase 1, yakni vaksin strain Sabin dan vaksin Janssen.
“Belum ada obat khusus, pengobatan bersifat simtomatik dan suportif, yaitu mengobati komplikasi dan menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit,” ujar Syahril, Rabu (29/3/2023).
Untuk diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima laporan kasus penyakit Marburg yang berasal dari Guinea Ekuatorial pada Senin 13 Februari 2023.
Oleh karena itu, pemerintah telah melakukan penilaian risiko cepat (rapid risk assessment) penyakit virus Marburg pada 20 Februari 2023.
Hasilnya, didapatkan bahwa kemungkinan adanya importasi kasus virus Marburg di Indonesia adalah rendah.
BACA JUGA: Mudik Gratis dari Bekasi, Catat Ini Jadwal dan Lokasi Pendaftarannya
Syahril mengingatkan pemerintah dan masyarakat jangan sampai lengah terhadap virus tersebut.
“Kita perlu tetap melakukan kewaspadaan dini dan antisipasi terhadap penyakit virus Marburg,” ujarnya.
Ia mengaku telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Marburg.
BACA JUGA: FIFA Resmi Batalkan Drawing Piala Dunia U-20 di Bali
Pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, SDM kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait untuk waspada terhadap virus Marburg. (jpc)