Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Hari Pertama Masuk Kerja Pasca Libur Lebaran, Ratusan ASN Bolos

ILUSTRASI : Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) berbaris untuk bersilaturahmi usai apel hari pertama kerja pasca libur hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah di Plaza Kantor Pemerintah Kabupaten Bekasi Desa Sukamahi Cikarang Pusat, Rabu (26/4).ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Bekasi, pilih bolos atau tamnpa keterangan pada hari pertama pasca cuti bersama lebaran kemarin. Kendati demikian, tidak sedikit yang tidak masuk dengan berbagai alasan. Meskipun tahun ini pemerintah memberikan kelonggaran bagi pegawai pemerintah maupun swasta untuk menambah cuti, pilihan tersebut harus didasari alasan dan mendapatkan izin.

Tingginya pergerakan masyarakat untuk mudik pada masa lebaran tahun ini membawa konsekuensi, salah satunya adalah mengurai perjalanan para pemudik yang akan kembali dari kampung halaman. Terurainya perjalanan pada masa lebaran ini tentu akan mengurangi beban lalu lintas, dengan konsekuensi tidak semua bisa memulai aktivitas rutin seperti bekerja tepat waktu, serta di waktu yang bersamaan.

Ratusan aparatur pemerintah di Bekasi belum masuk kantor pada hari pertama kemarin, salah satu alasannya cuti. Meskipun demikian, secara umum kepala daerah baik Kota maupun Kabupaten Bekasi mengklaim aparatur di lingkungannya masih tergolong memiliki kedisiplinan cukup tinggi.

Situasi tidak biasa seperti ini nampak mempertegas kebutuhan waktu dan tempat yang fleksibel untuk ASN bekerja. Aturan kerja dari mana saja dan kapan saja bagi ASN ini diteken oleh Presiden Joko Widodo sebelum lebaran kemarin, yakni Peraturan Presiden (Perpres) nomor 21 tahun 2023 tentang Hari Kerja dan Jam Kerja Instansi Pemerintah dan Pegawai Aparatur Sipil Negara.

Aturan ini mengubah jadwal kerja ASN menjadi 7,5 jam per hari, serta lima hari kerja dalam sepekan. Sementara pegawai ASN yang dapat melaksanakan tugas kedinasan secara fleksibel waktu dan tempat ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) atau pimpinan instansi.

Selama kerja fleksibel ini belum bisa dilaksanakan, pegawai yang berhalangan hadir di kantor atau instansinya masing-masing harus memberikan keterangan untuk tidak berkantor, seperti hari pertama masuk kerja kemarin. Pelaksanaan tugas dinas secara fleksibel ini masih menunggu peraturan menteri.

Hari pertama bekerja pasca cuti bersama kemarin, Plt Walikota Bekasi, Tri Adhianto mendatangi langsung tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Plaza Pemkot Bekasi. Hasilnya, ia menyebut kedisiplinan pegawai cukup tinggi, dan telah siap untuk menjalankan pelayanan kepada masyarakat.

Meskipun, harus diakui ada ratusan ASN tidak masuk pada hari pertama dengan berbagai alasan. Hal serupa juga dilakukan ke tiap kantor pemerintah yang berada di luar area plaza.

“Jadi persentase memang ada yang tidak hadir, tapi memang karena alasannya jelas, ada yang cuti, izin, kemudian ada yang sakit, tanpa keterangan minimalis sekali lah,” katanya, Rabu (26/4).

Tri menyebut ada kelonggaran untuk ASN menambah cuti pada tahun ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo. Izin cuti dapat diajukan secara langsung kepada pimpinan lewat komunikasi telepon genggam.

Dari total 23.107 aparatur di lingkungan Pemkot Bekasi, 22.413 sudah berkantor di hari pertama, 692 tidak hadir. Ratusan aparatur tersebut tidak hadir dengan berbagai alasan, 118 sakit, 255 izin, 180 cuti, 46 dinas luar, dan 93 tanpa keterangan.

Bagi ASN yang diketahui tidak masuk kerja tanpa alasan, maka akan diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.”Kan ada Punishmentnya, dan itu secara administrasi sebetulnya sudah diatur. Apakah peringatan lisan, tertulis, ataupun sebagainya, ada tingkatannya,” ungkapnya.

Disinggung mengenai aturan baru tentang jam dan hari kerja ASN, ia menyebut seluruh aparatur di lingkungan Pemkot Bekasi selama sudah melaksanakan sesuai dengan Perpres yang baru saja terbit. Selama ini ASN di lingkungan Pemkot Bekasi sudah menjalani lima hari kerja dalam sepekan.

Saat ini, yang akan dipersiapkan adalah pelaksanaan tugas dinas secara fleksibel. Lebih lanjut Pemkot Bekasi lewat Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) akan memilah ASN yang memenuhi kriteria untuk bekerja dimana dan kapan saja, termasuk mempertimbangkan pelayanan-pelayanan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.

“Nanti kita lihat saja sampai sejauh mana kegiatan-kegiatan yang memang bisa kita pilah terkait dengan Output dan Outcomenya yang memang diemban oleh para aparatur yang ada,” tambahnya.

Situasi tidak jauh berbeda juga terjadi di Kabupaten Bekasi. Meskipun, secara umum diklaim aparatur di lingkungan Pemkab Bekasi taat dengan ketentuan akhir cuti bersama 25 April, kembali berkantor pada 26 April.

PJ Bupati Bekasi, Dani Ramdan usai apel menyebut bahwa dirinya cukup gembira melihat barisan aparatur di hari pertama masuk kerja kemarin. Ia mengatakan, tahun ini pemerintah memberikan pemakluman bagi ASN yang tidak bisa berkantor sesuai jadwal dengan alasan terkendala transportasi pada arus balik lebaran.

Toleransi diberikan kepada ASN yang tidak berkantor, dengan catatan melapor dan dapat dipertanggungjawabkan. Pekerjaan yang bisa dilakukan secara online pun tetap bisa dilaksanakan.

“Nanti yang tidak masuk yang penting ada laporan kepada atasannya, apa lagi diberikan keterangan misalnya terkait dengan lalu lintas dan sebagainya itu bisa kita pahami. Tapi kalau yang tanpa keterangan, atau misalnya ada tugas yang memang harus segera dilaksanakan hari ini masuklah,” ungkapnya.

Lepas cuti bersama lebaran, ia meminta para pegawai untuk kembali memberikan pelayanan yang maksimal, serta melanjutkan tugas yang tertunda masa cuti lebaran.

“Pekerjaan-pekerjaan yang kemarin tertunda karena terpotong cuti lebaran ya harus segera dikerjakan hari ini, ada yang sifatnya rutin pelayanan kependudukan, pelayanan perizinan, pelayanan kesehatan, pendidikan,” tambahnya.

Mobilitas masyarakat yang datang dan pergi untuk bekerja dapat terlihat di Stasiun Bekasi, warga bergerak menggunakan moda transportasi kereta api atau Commuter Line untuk beraktivitas. Pagi kemarin, penumpang di area stasiun sudah cukup ramai.

Salah satu penumpang yang baru saja tiba dari Citayam untuk bekerja, Rifki (32) mengaku jumlah penumpang di dalam kereta belum sepadat biasanya. Meskipun tidak bisa duduk, kepadatan penumpang tidak seperti hari kerja biasanya.

“Tadi berdiri juga tetap, cuma tidak sepadat biasanya. Kalau jam kerja mah jarang banget si dapat duduk, bahkan mustahil sih kayaknya,” kata Rifki.

Hal serupa juga dirasakan oleh penumpang lain, Rudi (36), di area stasiun ia mengaku belum melihat kepadatan seperti hari-hari biasanya kemarin. Kepadatan kata Rudi, diperkirakan baru akan terjadi awal pekan nanti, di awal bulan Mei.

“Agak lenggang sih kelihatannya ya, nggak seperti biasanya, kayaknya masih belum terlalu normal ya,” ungkapnya.

Sekedar diketahui, total 36.981 penumpang berangkat dari Bekasi ke beberapa daerah di Jabodetabek sampai dengan pukul 14:00 WIB kemarin. Penumpang paling banyak berangkat dari Stasiun Bekasi sebesar 17.939 penumpang, Stasiun Tambun 6.940 penumpang, dan Cikarang 12.102 penumpang. (Sur/And)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin