RADARBEKASI.ID, TEXAS – Penembakan massal dan brutal terjadi lagi di wilayah Amerika Serikat (AS). Jumat (28/4), Francisco Oropeza, 38, menembak mati lima tetangganya di Cleveland, San Jacinto County, Texas. Kini, FBI tengah memburu pria tersebut.
Insiden maut itu terjadi setelah pelaku adu mulut dengan korban. Oropeza tidak terima. Sebab, malam itu, dia diminta berhenti berlatih menembak dengan senapan semiotomatis di rumahnya yang dekat dari rumah korban.
’’Kami meyakini dia bersenjata dan berbahaya. Dia ada di luar sana dan menjadi ancaman bagi masyarakat,’’ ujar James Smith, agen khusus FBI wilayah Houston, seperti dikutip CNN.
BACA JUGA: Dobrak Tradisi, Penobatan Raja Inggris Libatkan 5 Tokoh Agama dan Uskup Perempuan
Polisi mendapatkan laporan gangguan itu pukul 23.30 waktu setempat. Penyidik meyakini, korban meminta Oropeza berhenti berlatih menembak karena mereka tengah menidurkan bayi.
Saat itu, Oropeza tengah mabuk dan menolak berhenti. Dia berdalih menembak di halaman rumahnya sendiri.
’’Setelah kedua pihak kembali ke rumah masing-masing, pelaku mengisi magasinnya dan berjalan menyusuri jalan masuk ke rumah korban serta mulai menembak,’’ ucap Sherif Greg Capers, seperti dikutip BBC.
BACA JUGA: Arab Saudi Jauhi Amerika Serikat Merapat ke Rusia, Ini Penyebabnya
Total ada 10 orang di rumah korban. Beberapa di antaranya baru pindah dari Houston sebelum kejadian mematikan tersebut.
Lima di antara 10 orang itu tewas. Empat orang dewasa meninggal di lokasi dan anak 8 tahun mengembuskan napas terakhir di rumah sakit.
Semua korban berasal dari Honduras. Mereka meninggal di beberapa ruangan yang berbeda.
BACA JUGA: Kunjungan Joe Biden ke Ukraina Bikin Geger Amerika Serikat, Ini Penyebabnya
Kelima korban tewas adalah Sonia Argentina Guzman, 25; Diana Velazquez Alvarado, 21; Julisa Molina Rivera, 31; Jose Jonathan Casarez, 18; dan Daniel Enrique Laso-Guzman, 8.
Oropeza menembak korban dengan gaya eksekusi. Seluruhnya ditembak di area kepala dari jarak dekat. Dia diyakini memakai senapan semiotomatis AR-15.
Di antara korban tewas, ada dua perempuan yang ditemukan terbaring di atas dua balita yang selamat.
BACA JUGA: Penembakan Brutal di California Lagi, 7 Tewas, Pelakunya Kawan Kerja Para Korban
Kemungkinan mereka berusaha melindungi anak-anak tersebut agar selamat dari tembakan.
Oropeza tengah dikejar. Dia dijerat dengan lima dakwaan pembunuhan.
Saat ini polisi menggunakan anjing pelacak dan drone untuk memburu pria berdarah Meksiko itu. Dia diyakini telah bersembunyi di hutan dekat area tempat kejadian perkara.
BACA JUGA: Mapolsek Bekasi Kota Terbakar!
’’Kami menuntut agar seluruh aturan hukum diterapkan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan ini,’’ kata Menteri Luar Negeri Honduras Enrique Reina.
Insiden brutal itu hanya berselang beberapa hari setelah 9 orang terluka dalam penembakan di sebuah pesta remaja di Texas.
Dua pekan lalu, empat orang juga ditembak mati dalam pesta ulang tahun ke-16 di Alabama.
Arsip Kekerasan Senjata AS mengungkapkan, sepanjang tahun ini, sudah ada lebih dari 170 kasus penembakan massal di Negeri Paman Sam. (jpc)