RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tak seperti hari biasanya, Minggu (7/5) pagi, pasien ODGJ Yayasan Zamrud Biru kedatangan tamu dari komunitas mengenal diri, salah satu komunitas yang konsen terhadap kesehatan mental dan pengembangan diri.
Pagi itu mereka dikumpulkan, berjalan menuju lapangan untuk mengikuti kegiatan senam pagi. 30 menit setelah senam, mereka kembali ke yayasan untuk mengikuti kegiatan selanjutnya.
Ya, setelah selesai senam mereka diajarkan untuk melukis bareng, keseruan dan kecerian terlihat dari raut pasien ODGJ dan komunitas yang mendampinginya.
Bermacam macam gambar dilihatkan oleh pendamping untuk melukis dari kanvas berukuran 30cm ×30cm, mulai dari pegunungan, pohon, bunga, ikan dll. Mereka diajarkan melukis sesuai keinginan dan kesukaan mereka
Rencananya, karya seni dari pasien ODGJ itu akan ditampilkan dan dijual dengan sebagian keuntungan diberikan untuk donasi, yaitu 75 untuk senimanya (pasien) dan 25 persen diberikan ke yayasan.
Rencana pameran itu akan diselenggarakan pada 3-4 Juni 2023 di Gallery Rumah Jawa, Kemang, Jakarta Selatan.
Kegiatan itu bertujuan untuk menampilkan bakat dan ekspresi seni orang-orang dengan penyakit mental, menghilangkan stigma masalah kesehatan mental, dan penggalangan dana.
Setelah selesai menggambar siang itu, mereka ditanya oleh komunitas mengenal diri, apa tujuan mereka melukis.
Menariknya, salah satu pasien ODGJ bernama Abdul Rosyid (40) menggambar ka’bah, ia menceritakan kalau dirinya pengin sekali memberangkatkan orang tuanya umrah.
“Saya sedih kenapa?, saya ingin memberangkat umroh emak saya, cuma belum ada duit emak saya keburu mati, yang saya sedih lagi, emak saya mati saya gak boleh pulang dari Yayasan sama pak haji cuman video call,” ungkap Ocid sapaan akrabnya saat ditanya kenapa menggambar Ka’bah.
Lanjut Ocid, ia meminta doa supaya bisa berangkat haji, sambil berteriak kepada teman temanya.
“Ya mudah mudahan saya doain supaya teman teman bisa berangkat haji, ziarah ke makam nabi Muhammad SAW, doain supaya saya bisa berangkat haji, saya sudah nabung tapi baru dapet Rp 200 ribu,” timpal Ocid sembari ditertawai pasien lainya.
Ketua Yayasan Zamrud Biru, Suhartono mengatakan Abdul Rosyid (40) dulunya merupakan sosok ustad dan guru pembimbing SMP dan SMA sebelum ia berada di Yayasan Zamrud Biru.
“Jadi Rosyid itu gangguan jiwa terkena Skizofrenia dan juga ada wahen (sihir), ditambah kalau rosyid itu kelihatannya seperti sehat tapi waktu di ruqyah tuh sangat meresahkan masyarakat,” jelas Tono
Bang Haji Tono sapaan akrabnya, menjelaskan, keluarga sudah pasrah terhadap kondisi ocid, ia sudah dua tahun berada di sana. Bersyukur, sejak dua bulan ini kondisi mentalnya sudah mulai membaik.
“Rosyid disini udah dua tahun, sekarang udah mulai belajar jadi pendamping menjajal jadi pengurus sejak dua bulan lalu. Kalau di Zamrud Biru itu dia tenang, keluarga nya juga udah pasrah bener tentang kesehatan mental Rosyid di Zamrud biru,” ungkap Tono.
Tono menceritakan, Abdul Rosyid merupakan warga Rawalumbu, Kota Bekasi, ia memiliki seorang istri dan tiga orang anak.
Diadakan kegiatan menggambar ini, ungkap Tono, sangat membantu para pasien untuk bisa lebih sembuh dan sehat.
“Dikarenakan mereka mengeluarkan energinya mengeluarkan inspirasinya, mengeluarkan suatu kemauannya dengan menggambar dan menulis,” bebernya
Hal yang sangat baik, dapat mengetahui lebih jauh apa yang menjadi beban masalah gangguan dari mentalnya.
“Pendekatan secara persuasif dari kunjungan ini tanpa batas, jadi dengan gangguan jiwa ini tidak didiskriminasi harus kita rangkul agar ODGJ ini berasa lebih nyaman,” tutupnya.(rez)