Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Mayoritas Jemaah Bekasi Hipertensi

RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI MASUK ASRAMA : Sejujmlah calon jemaah haji memasuki Asrama Haji Embarkasi Jakarta Bekasi. Mayoritas jemaah memiliki penyakit hipertensi.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sampai dengan hari ke enam penyelenggaraan haji 2023, ribuan Jemaah Calon Haji (JCH) dari Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) sudah tiba di tanah suci. Namun, tidak semua JCH bisa tebang sesuai jadwal. Sebanyak delapan JCH harus menunda terbang lantaran sakit dan alasan lainnya.

Berdasarkan data data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pada pukul 21:00 WIB kemarin, sebanyak 3.613 sudah tiba di Kota Madinah. Sesuai jadwal pemberangkatan Embarkasi JKS, sebanyak 11 kloter sudah diterbangkan sampai dengan pukul 18:05 WIB kemarin.

Setiap jemaah akan melalui pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui laik terbang atau tidak. Sampai dengan hari ke enam kemarin, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mencatat sederet penyakit ditemukan pada jemaah, didominasi oleh hipertensi.

Klinik kesehatan Embarkasi Jakarta-Bekasi mencatat lima besar penyakit diantaranya Hipertensi sebanyak 43, Senility atau pikun sebanyak 16, Diabetes dan Anemia masing-masing 13, serta 7 Dispepsia atau gangguan pencernaan.

Kepala Bidang Kesehatan PPIH, Resi Arisandi mengatakan, sejauh ini petugas tidak mengalami kesulitan dalam pemeriksaan maupun penanganan jemaah haji. Sekalipun, jemaah haji tahun ini sebagian besar Lanjut Usia (Lansia).

“Prinsipnya tidak ada bedanya saat Covid maupun sekarang, karena kita sudah terbiasa menilai laik terbang jemaah maupun pasien yang berangkat ke luar negeri,” katanya, Minggu (28/5).

Beberapa jemaah dinyatakan tidak laik terbang sesuai jadwal, mereka harus menunda penerbangan sebelum kondisinya dinyatakan baik.”Ada delapan, empat Anemia, dua Demensia, dua ekses,” ungkapnya.

Ekses kata Resi, merupakan jemaah yang memutuskan untuk tunda terbang lantaran keberangkatannya tahun ini mendampingi sanak saudara atau keluarga yang kondisinya tidak laik terbang setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan.

Sementara Demensia merupakan penyakit yang menyebabkan penurunan daya ingat dan cara berpikir, kondisi ini biasanya terjadi pada Lansia. Terkait dengan jemaah ini, lebih lanjut pihaknya akan berkonsultasi dengan dokter yang menangani jemaah.

“Demensia nanti kita konsultasikan lagi ke dokternya. Apabila dia sudah baik, sudah bisa disembuhkan, maka dia bisa di kloter berikutnya,” ucapnya.

Pasien tunda berangkat ini mendapatkan perawatan, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, atau dikembalikan dulu ke keluarga bagi penderita Demensia. Jemaah yang dinyatakan telah membaik kondisinya dan laik terbang, akan diberangkatkan ke tanah suci pada Kloter berikutnya.

Memperhatikan perbedaan cuaca dan kondisi di tanah suci, Resi meminta jemaah untuk menjaga kesehatan, dengan cara sering minum air.

“Jangan lupa minum terutama, minimal setiap satu jam kita minum, setiap masuk masjid kita minum. Apalagi nanti pada saat di Arafah, banyak-banyak minum air,” tambahnya.

Sebelumnya, Jemaah Kota Bekasi diingatkan untuk benar-benar memperhatikan kesehatan selama menjalankan rangkaian ibadah haji. Jemaah diminta untuk senantiasa makan makanan bergizi, cukup minum, serta beristirahat yang cukup.

“Dan aktivitas ibadah juga harus menyesuaikan dengan kemampuan ibadah jemaah,” kata Kepala Kemenag Kota Bekasi, Shobirin pada saat melepas kloter pertama JCH Kota Bekasi.

Dari total 2.500 lebih jemaah Kota Bekasi, 40 persen diantaranya berusia 50 sampai 65 tahun. Sementara 34 persennya jemaah dengan usia diatas 65 tahun.

Dari total 32 jemaah yang dirawat di KKIH dan RSAS Madinah, dua diantaranya dari Embarkasi Bekasi, berdasarkan data Siskohat pukul 21:00 WIB. Mereka adalah Manah Binti Masum Ojo Wiharja, jemaah berusia 69 tahun dari Kabupaten Tasikmalaya.

Jemaah kedua diketahui bernama Juid Bin Arwi, jemaah berusia 68 tahun dari Kabupaten Bogor.

Lewat keterangan resmi, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag RI, Akhmad Fauzin menyampaikan 24.157 jemaah atau 63 Kloter sudah tiba di Madinah sampai dengan pukul 10:00 WIB kemarin. Dari total jemaah tersebut, dua jemaah wafat dan 51 jemaah sakit.

“Jemaah yang wafat di shalat jenazahkan di Masjid Nabawi dan dimakamkan di Baqi. Sesuai ketentuan, jemaah yang wafat akan dibadalhajikan,” katanya.

Jemaah yang sakit 38 diantaranya dirawat di KKIH Madinah, 13 lainnya dirawat di RSAS Madinah. (Sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin