Berita Bekasi Nomor Satu
Bisnis  

Gaungkan Edukasi Sarapan Gizi Seimbang dan Gaya Hidup Aktif, Frisian Flag Indonesia Libatkan 6.000 Kader PKK dan Komunitas Perempuan 

Kader PKK dan Komunitas Perempuan mengikuti senam bersama Frisian Flag Indonesia. ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI– Rangkaian kegiatan edukasi terkait sarapan gizi seimbang dan gaya hidup aktif yang digagas PT Frisian Flag Indonesia (FFI) sejak Februari lalu, telah sampai pada puncaknya. Melibatkan lebih dari 4.000 kader PKK di wilayah Tangerang, Bogor, dan Malang – Bandung menjadi kota terakhir penyelenggaraan kegiatan dengan menggandeng 2.000 kader PKK, Jabar Bergerak dan komunitas perempuan setempat. 

Lebih dari itu, menginspirasi para ibu dalam menyiapkan asupan bergizi seimbang dan mengreasikan menu yang beragam, FFI melalui produk FRISIAN FLAG® Susu Kental Manis Full Cream Gold juga menghadirkan Resep Mantul (Manis Nikmat dalam 7 Langkah) – kumpulan resep sarapan bergizi seimbang yang sehat, nikmat dan mudah dibuat, dengan memanfaatkan bahan pangan lokal yang mudah ditemukan.

Turut hadir pada rangkaian penutup kegiatan edukasi yang digelar pada Minggu (28/5/2023),  Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat dan Pendiri Jabar Bergerak, Atalia Praratya; Staf Ahli Gubernur Jawa Barat Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Siska Gerfianti; Direktur  Pengawasan Peredaran Pangan Olahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Ratna Irawati; Dokter Influencer, Gia Pratama; serta  Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro.

“Kami menyadari permasalahan gizi yang saat ini masih menjadi tantangan, merupakan tanggung jawab kita bersama. Inilah mengapa, FFI secara konsisten mengajak keterlibatan berbagai pihak untuk terus mengampanyekan urgensi asupan gizi seimbang dan pola hidup aktif, dimulai dari keluarga. Setelah sukses digelar di 3 kota besar lainnya, Bandung menjadi kota ke-4 sekaligus penutup dari rangkaian kegiatan edukasi terkait gizi seimbang dan gaya hidup aktif. Total lebih dari 6.000 kader PKK dan komunitas perempuan lokal terlibat dalam kegiatan ini. Kami berharap edukasi ini dapat memberi dampak positif bagi pemenuhan asupan gizi masyarakat, serta pembiasaan gaya hidup aktif di tengah keluarga Indonesia,” ungkap Andrew F. Saputro.

Sementara, Atalia Praratya menyampaikan keseriusannya dalam mendukung kegiatan ini. Menurutnya, perempuan khususnya ibu memiliki peran krusial dalam membentuk pola konsumsi dan kebiasaan baik dalam keluarga, dimulai dari sarapan.

“Inilah mengapa, kami sangat mengapresiasi Frisian Flag Indonesia yang terus aktif memberikan edukasi khususnya terhadap kader PKK di Jawa Barat, terkait pemenuhan gizi seimbang dan pentingnya penerapan gaya hidup aktif. Saya juga mengajak para kader PKK Jabar untuk bisa menerapkan ilmu yang didapat di rumah, serta meneruskannya kepada rekan sejawat, agar bersama-sama kita bisa membangun masyarakat yang aktif dan sehat,” ungkap Atalia. 

Siska Gerfianti mengatakan, isu seputar gizi masih menjadi tantangan di Indonesia, tak terkecuali di wilayah Jawa Barat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah telah menerapkan pedoman gizi seimbang sebagai langkah taktis, yang bukan hanya menekankan pada pentingnya asupan bergizi, tapi juga pembiasaan gaya hidup bersih dan aktif. 

“Pedoman Isi Piringku dapat dijadikan acuan bagi masyarakat, khususnya bagi para ibu dalam menyiapkan asupan yang dibutuhkan keluarga. Sebagai momen penting dalam memulai hari, pemenuhan gizi seimbang saat sarapan mutlak diperlukan guna memenuhi kebutuhan energi harian seluruh anggota keluarga,” ujarnya.

Pentingnya pemenuhan gizi seimbang di momen sarapan juga ditegaskan dokter yang juga aktif mengedukasi masyarakat melalui media sosial,  Gia Pratama.

“Tak hanya sebagai sumber energi harian, sarapan dengan gizi seimbang juga dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan menjaga berat badan. Namun penting untuk diingat, setiap anggota keluarga tentu memiliki kebutuhan asupan yang berbeda. Umumnya pada dewasa, pedoman Isi Piringku terdiri dari 50 persen sayur dan buah, sedangkan 50 persen lainnya karbohidrat dan protein. Sementara bagi anggota keluarga yang membutuhkan energi lebih, kebutuhan karbohidrat dan protein pada setiap porsinya lebih besar dibanding sayur dan buah. Juga perlu diingat, semua asupan perlu diimbangi dengan aktivitas fisik harian yang mencukupi,” ujar Gia.

Ratna Irawati, menyampaikan sebagai pengambil keputusan belanja rumah tangga, penting bagi para ibu untuk membaca dengan seksama label informasi dan nilai gizi yang tertera pada kemasan produk olahan, agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan gizi harian keluarga. 

“Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa) sebelum membeli produk, agar asupan harian anggota keluarga dapat tetap terjaga,” ucapnya. (oke)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin