RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Video viral, seorang bapak bernama Alex mengamuk di ruangan sidang Pengadilan Negeri (PN) Kota Bekasi, Jalan Veteran, Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi, Rabu (5/7/2023).
Alex berteriak-teriak sambil membentangkan banner di dalam ruangan sidang membela anaknya yang diduga menggelapkan uang pajak perusahaan.
Dalam video, terlihat petugas keamanan internal Pengadilan Negeri Kota Bekasi harus turun tangan menenangkan dan menyuruh menghentikan aksinya tersebut.
BACA JUGA: Viral Video Syur Mirip Syahnaz Durasi 8 Detik, Pakar Telematika Bilang Begini
Terlihat gambar spanduk yang dibentangkan Alex yang menggambarkan Kondisi anaknya yang bernama Rico Pujianto dalam Lapas Bulak Kapal, Bekasi Timur.
Aksi protes ini sempat memicu cekcok dengan petugas Internal Pengadilan Negeri Kota Bekasi, yang berusaha mengusir Alex.
Sambil keluar dari gedung Pengadilan Negeri Kota Bekasi, Alex tetap membentangkan spanduk protesnya tersebut.
BACA JUGA: Viral, Bayar Tol Sampai Rp 724 Ribu, Kok Bisa?
Sambil berteriak, Alex menjelaskan anaknya yang bernama Rico Pujianto diduga telah mendapatkan kriminalisasi oleh aparat penegak hukum.
“Anak saya yang mengungkapkan tindakan perusahaan Prima Bajatama yang telah menyelewengkan pajak ke Instansi Dirjen Pajak justru dipenjarakan,” protes Alex.
Alex mengklaim anaknya bekerja sebagai marketing produk baja ringan di perusahaan baja yang berlokasi di Bantargebang.
“Anak saya dituding menggelapkan barang baja dari perusahaan. Barang itu tidak digelapkan, tapi dititipkan ke temennya yang berada di wilayah Jawa Tengah,” bela Alex.
Alex menuding pihak perusahaan menuduh Rico Pujianto telah melakukan penggelapan pajak perusahaan.
“Anak saya mempunyai bukti bahwa perusahaan tidak menyetorkan pajak kepada negara dan ingin membongkarnya, namun yang terjadi ini malah sebaliknya anak saya dikriminalisasi dan sudah mendekam di Lapas Bulak Kapal,” jelas Alex.
Kasus Rico, saat ini memasuki sidang perdana dengan agenda membacakan dakwaan. Akan tetapi imbas protes yang dilakukan Alex persidangan diundur. (pay)
