Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Harga Pangan Merangkak Naik

Dampak Kemarau Panjang

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Mayoritas harga bahan pangan di Bekasi masih terpantau normal, hanya saja mulai terlihat kenaikan pada harga beras. Kenaikan harga terjadi dari tingkat produsen, harga gabah naik berkisar Rp2 ribu per kg. Pemerintah Daerah (Pemda) telah diminta untuk terus memonitor ketersediaan hingga harga bahan pangan dampak El nino.

Peringatan ini telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada Rapat Pengendalian Inflasi akhir bulan Agustus lalu, kekeringan ekstrim diprediksi akan berlangsung hingga awal tahun 2024. Awal bulan September, Pemda kembali diminta untuk memberikan perhatian pada kenaikan harga beras, 86 dari 90 kota yang menjadi sampel survei Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami kenaikan harga beras.

Lonjakan harga beras oleh BPS disebut akibat dari naiknya harga gabah kering kering giling dan panen. Beras juga menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi di Bekasi sebesar 0,0176 persen pada bulan Agustus kemarin.

Salah satu petani di Bekasi, Yana (50) menyebut bahwa harga gabah saat ini naik dari harga sebelumnya sebesar Rp5 ribu per kg. Kekeringan menjadi salah satu alasan harga gabah naik, hasil panen petani pun disebut menurun dibandingkan biasanya.”Ada kenaikan sekarang sekilonya Rp7 ribu, sebelumnya Rp5 ribu,” katanya.

Selain kekeringan, hama juga menjadi salah satu faktor petani mengalami kerugian dari sisi hasil panen.

Sementara itu salah satu pedagang di Pasar Baru Bekasi Timur, Ibrahim (37) mengatakan bahwa harga beras mengalami kenaikan rata-rata Rp1.000 per kg untuk jenis medium dan premium. Harga beras per karung berukuran Rp50 kg menyentuh Rp630 ribu untuk beras jenis medium.

“Yang medium sudah diharga Rp13 ribu sekilo, itu sudah yang paling bagus. Yang premium di harga Rp13.500 sampai Rp14 ribu per kg nya,” ungkapnya.

Situasi ini membuat masyarakat sulit mendapatkan harga beras Rp10 ribu per kg. Mengantisipasi kelangkaan bahan pangan, Pemerintah Kota (Pemkot) terus melakukan pemantauan harga di pasar. Sampai dengan awal bulan September ini, persediaan bahan pangan disebut masih mencukupi kebutuhan masyarakat Kota Bekasi.

“Kalau untuk ketersediaan, kami ke lapangan untuk tetap memonitor harga, termasuk stok di masing-masing pedagang di pasar maupun retail,” ungkap Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi, Namar Naris.

Satu komoditas yang terpantau mengalami kenaikan harga adalah beras. Untuk menstabilkan harga dan menjaga persediaan di pasar, Bulog telah menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di dua pasar, yakni Pasar Kranji dan Pasar Baru Bekasi Timur.

Berdasarkan data persediaan bahan pangan pada akhir Agustus kemarin, tersedia sebanyak 1,2 juta kg beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Bekasi setiap bulan sebesar 627.594 kg.”Sekarang beras sudah mulai naik harganya. Kemarin Rp10 ribuan, sekarang sudah hampir Rp12 ribu,” ungkapnya.

Komunikasi lintas instansi kata Namar, sudah dilakukan. Kemarin, ia menggelar rapat bersama dengan Bulog penyaluran beras di wilayah Kota Bekasi.

Kegiatan serupa pernah dilakukan pada Juni lalu di lingkungan Kelurahan Harapan Mulya.

“Sudah kita lakukan (komunikasi lintas instansi). Setiap hari Senin kita rapat inflasi bersama dengan Kementerian Dalam Negeri melalui Zoom Meeting,” tambahnya.

Sedangkan untuk harga kebutuhan pokok lain sampai dengan sayur mayur terpantau masih relatif stabil. Distribusi cabai dan sayur mayur lainnya dari wilayah penghasil seperti Bogor dan Bandung masih mencukupi kebutuhan masyarakat.

“Kita kebanyakan cabai rawit merah, cabai merah besar, cabai keriting itu kebanyakan dari wilayah Jawa Barat, bukan dari luar wilayah luar Jawa. Jadi ketersediaan masih cukup aman,” terang Analis Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi, Eko Wijatmiko.

Dampak kekeringan terhadap bahan pangan saat ini menjadi perhatian negara-negara di dunia. Belum lama ini, pada pemimpin negara-negara yang tergabung dalam keanggotaan ASEAN mendeklarasikan komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan di ASEAN untuk membangun ketahanan pangan dan gizi guna menghadapi potensi krisis. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin