RADARBEKASI.ID, BEKASI – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa dijadikan sarana untuk meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat. Demikian ditegaskan anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional, Intan Fauzi.
Anggota komisi VI DPR RI ini mengaku, terus mengawal aspirasi masyarakat terkait UMKM. Menurutnya, ada empat poin yang diturunkan melalui aspirasi masyarakat pelaku UMKM, yaitu permodalan, proses produksi yang benar, pemasaran, dan perizinan.
“Empat poin ini sering saya turunkan kepada masyarakat pelaku UMKM, karena setiap saya tanya apa yang dibutuhkan mereka menjawab empat poin tersebut,” jelasnya, saat ditemui Radar Bekasi dalam kegiatan silaturahmi dengan warga Kecamatan Jatiasih, Selasa (17/10/2023).
Menurutnya, ada beberapa upaya yang dilakukan dalam memfasilitasi permodalan pelaku UMKM. Diantaranya yakni dengan menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PNM, BRI, dan Pegadaian.
“Terkait permodalan kami memiliki mitra yang memiliki program bagi pelaku UMKM, itu bisa memberikan permodalan contoh usaha kecil menengah. Itu bisa dari BRI. Jadi prosesnya tetap saya bantu administrasi jadi sistem jemput bola karena kan biasanya kesulitan itu ada di administrasi,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga membekali keterampilan pelaku UMKM dalam proses produksi. Misalnya, pelatihan pengemasan produk agar terlihat menarik konsumen. ”Kalo terkait produksi biasanya melalui seminar saya bisa turunkan itu sampai dengan tingkat RT dan RW di masing-masing wilayah,” ucapnya.
Tak hanya dalam proses produksi, pendampingan juga dilakukan dalam proses pemasaran. Pelaku UMKM diberi pelatihan pemasaran melalui digital.
BACA JUGA: Intan Ajak Warga Bekasi Hidup Sehat
“Bisa dilakukan pemasaran secara digital karena ini digalakan, tapi muncul konflik terkait penutupan Tiktok Shop dilanjut dengan isu penutupan e-commerce.Kalo menurut saya kita ini disatu sisi melakukan banyak program dengan dialokasikan anggaran yang cukup besar untuk menggalakan memberdayakan UMKM melalui pemasaran digital karena memang efektif sekarang ini karena jangkauannya luas,” terangnya.
Lebih lanjut, terkait perizinan seperti contoh membuat logo bersertifikat halal. Dimana hal ini dapat dibantu melalui satgas “Intan Prener” sehingga produk yang dipasarkan bisa lebih luas.
“Dari empat komponen tadi perlu adanya pembelajaran lebih lanjut, salah satu nya terkait komponen pembiayaan produksi. Itu harus benar-benar dihitung agar semuanya lebih terarah,” ucapnya.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kota Bekasi dan Kota Depok ini menambahkan, perlu adanya keuletan bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya. Bagaimana mencari peluang sesuai dengan target pasar yang dimiliki.
“Selanjutnya dibutuhkan keuletan contoh dari 50 yang mengikuti pelatihan, ada 10 yang berhasil itu sangat luar biasa apalagi bisa lebih dari itu. Yang terpenting para pelaku UMKM pintar dalam mencari peluang,” pungkasnya. (dew/*)