Berita Bekasi Nomor Satu

Kekeringan, Warga Mulai Mengungsi

DISTRIBUSI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendistribusikan air bersih ke lingkungan warga di Kelurahan Ciketingudik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi. Wilayah ini pertama kali melaporkan kekeringan, air yang keluar dari sumur bor warga kualitasnya tidak layak digunakan.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kemarau yang melanda Kota Bekasi tahun ini, betul-betul membuat masyarakat kesulitan dalam mendapatkan ketersediaan air bersih. Sumur warga nyaris kering kerontang, sedangkan pelayanan PDAM kerap “byarpet” akibat kian terbatasnya produksi air baku.

Informasi kekeringan pertama kali di terima oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dari lingkungan rumah warga di wilayah Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi. Tidak lama berselang, warga yang distribusi air PAM nya terganggu di kawasan Pondok Ungu Permai, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara juga menyebut bahwa sumur bor miliknya kekeringan. Meski memiliki dua sumber air bersih, warga terpaksa memenuhi kebutuhan air bersihnya dengan cara membeli air isi ulang awal.

Kabar terbaru terkait dengan keringnya sumur bor ini terdengar dari lingkungan rumah warga di kawasan Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.

Salah satu warga, Salsa (21) mengaku sempat memenuhi kebutuhan air bersih degan cara membeli air isi ulang. Dalam sehari, keluarganya bisa menghabiskan lima hingga 10 galon air isi ulang untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

“Beberapa (tetangga) sumur mesti digali sampai 20 meter. Soalnya rata-rata beneran kering sumurnya,” katanya, Kamis (19/10).

Saat ini, Salsa dan keluarga memilih tinggal di rumah lain milik keluarganya di kawasan Perumahan Dukuh Zamrud, Mustikajaya. Hal ini dipilih lantaran air tidak lagi keluar dari mesin pompa.

“Jadi kebetulan ada rumah lain, nah di rumah yang satu ini aman airnya, jadi pindah. Yang kering itu di daerah Padurenan, yang sekarang di Zamrud,” tambahnya.

Warga di wilayah yang air sumurnya mengering berharap pemerintah kota dapat membantu warga memperoleh air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Sebelumnya, BPBD telah mendistribusikan air bersih di wilayah Kelurahan Ciketingudik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi masih berupaya menyelesaikan persoalan air bersih yang tengah dialami oleh warga Kota Bekasi. Belum lama ini, Pj Wali Kota Bekasi bersama dengan jajaran Pemkot, Perumda Tirta Patriot, hingga Perum Jasa Tirta II wilayah satu mendatangi kantor Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR untuk membahas relokasi intake air baku ke saluran Tarum Barat.

Realokasi sumber air baku yang selama ini berasal dari Kali Bekasi disebut sebagai solusi jangka panjang. Untuk pelaksanaannya, dibutuhkan rekomendasi dari Dirjen Cipta Karya.

“Untuk solusi jangka panjangnya, kami memohon rekomendasi dari Dirjen Cipta Karya untuk kami agar segera dilakukan pengerjaan rencana relokasi Intake air baku dengan target di musim kemarau tahun depan pengerjaan sudah selesai,” ungkap Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad.

Sebelumnya, ia juga menyampaikan bahwa dampak Elnino di Kota Bekasi sudah makin terasa. Terkait dengan PAM masih ada beberapa gangguan karena sulitnya sumber air baku, sedangkan bagi warga yang masih mengandalkan sumur bor airnya mulai mengecil.

Untuk mendistribusikan air bersih, pihaknya telah menerima bantuan mobil tangki air dan pipa mobile ke Kementerian PUPR. (sur)