Berita Bekasi Nomor Satu

Keponakan Tebas Leher Pamannya hingga Tewas di Babelan Bekasi

DIGARIS POLISI: Petugas kepolisian berjaga di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan yang dilakukan oleh keponakan terhadap pamannya di Kampung Belendung RT 18 RW 6 Desa Kedungpengawas Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi, Sabtu (25/11/2023). ISTIMEWA

RADARBEKAS.ID, BEKASI  – Pembunuhan yang melibatkan keluarga kembali terjadi di Kabupaten Bekasi. Kali ini, seorang keponakan tega menebas leher pamannya hingga tewas karena terbakar cemburu.

Sumantri (75), ditemukan bersimbah darah dalam kondisi meninggal di teras rumah warga tak jauh dari tempat tinggalnya di Kampung Belendung RT 18 RW 6 Desa Kedungpengawas Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi, Sabtu (25/11/2023).

Saat ditemukan korban mengalami luka sayatan parah di bagian leher. Luka mematikan tersebut disebabkan oleh serangan menggunakan senjata tajam yang dilakukan oleh keponakannya, Midan (64), yang tinggal bertetanggaan dengan korban.

Seorang saksi mata Nemin mengungkapkan, korban dan pelaku merupakan satu keluarga. Sesaat sebelum kejadian, korban bersama Nemin tengah berada di warung.

Tidak lama setelah korban pulang, tiba-tiba warga berteriak. Mendengar teriakan warga, Nemin yang masih duduk di warung langsung menuju lokasi teriakan.

Saat tiba di lokasi, dirinya melihat korban sudah dalam kondisi tergeletak bersimbah darah dengan luka parah di leher. “Awalnya saya lagi duduk di bale sayuran, tiba-tiba warga teriak, bapak Sumantri jatuh, pas saya ke lokasi liat luka di leher banyak darahnya,” ungkapnya.

Melihat luka korban cukup parah, Nemin langsung memanggil warga lainnya untuk ikut membantu menggotong korban. Ternyata, korban sudah dalam kondisi tewas. Nemin tidak mengetahui secara pasti senjata tajam yang digunakan untuk membunuh korban. Pasalnya, ketika tiba di lokasi korban sudah tergeletak. Sementara terduga pelaku sudah melarikan diri.

BACA JUGA: 4 Perampok Satroni Minimarket di Dewi Sartika Bekasi, Pegawai Kena Bacok

Sementara itu, adik korban, Masih, sangat tak menyangka kakak kandungnya meninggal di tangan keponakannya dengan cara sadis. Dirinya sangat berharap pelaku segera ditangkap dan diadili. Diduga pelaku tega membunuh korban lantaran dendam pribadi sejak lama dan baru diungkit saat ini. Sebelumnya, kata dia, ada selisih paham antara korban dan pelaku.

“Kayaknya dendam lama, mungkin dia (pelaku) dendam sampai tega banget. Sebelumnya cekcok biasa,” jelasnya.

Menurutnya, korban dibunuh dengan ditebas lehernya menggunakan senjata tajam. “Katanya dibunuh pakai bendo (golok). Semoga pelaku ditangkap dan dihukum seberat beratnya,” ungkapnya.

Guna kepentingan penyidikan, jasad korban kemudian dibawa ke rumah sakit Polri Kramat Jati Jakarta untuk diautopsi. Dari hasil pengejaran, pelaku sempat kabur ke wilayah Kecamatan Cabang Bungin. Namun dalam hitungan jam pelaku berhasil diamankan pihak kepolisian gabungan. “Pelaku sudah ditahan,” ujar Kanit Reskrim Polsek Babelan, AKP Witrionaldi.

Motif pembunuhan ini karena adanya rasa cemburu terhadap korban yang diduga memiliki hubungan dengan istri pelaku.

“Cemburu sama istrinya. Diduga ada hubungan sama korban. Yang meninggal itu abang sepupunya. Ini spontan, tidak ada rencana,” jelasnya.

Dalam peristiwa ini, polisi mengamankan barang bukti berupa pisau yang digunakan pelaku. Witri menyatakan bahwa kehidupan sehari-hari pelaku ini sebagai petani, yang memang membawa pisau sehari-hari.

“Pelaku ini memang petani, pulang kerja makanya bawa pisau,” ucapnya. (pra)