Berita Bekasi Nomor Satu

43 Sekolah di Kota Bekasi Rawan Banjir

TEROBOS BANJIR: Seorang pelajar menerobos banjir yang merendam Perumahan Taman Narogong, Rawalumbu, Kota Bekasi, belum lama ini. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah 43 sekolah di Kota Bekasi rawan banjir berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan. Sekolah-sekolah tersebut mencakup SD dan SMP negeri maupun swasta yang tersebar di beberapa wilayah. Antara lain, Medan Satria empat sekolah, Rawalumbu tujuh sekolah, Bekasi Barat delapan sekolah, Bekasi Timur lima sekolah, Bekasi Utara lima sekolah, Jatiasih dua sekolah, Bekasi Selatan empat sekolah, Pondok Gede lima sekolah, dan Pondok Melati tiga sekolah.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Warsim Suryana, kepada Radar Bekasi, Selasa (9/1/2024), menyampaikan pihaknya telah mengimbau seluruh satuan pendidikan untuk melakukan antisipasi khususnya saat musim hujan.

“Kami tidak hanya melakukan pemetaan pada sejumlah sekolah rawan banjir saja, tapi juga telah memberikan surat imbauan kepada seluruh sekolah, untuk melakukan berbagai antisipasi di musim penghujan,” kata Warsim.

Dalam pemetaan yang telah dilakukan, Disdik Kota Bekasi menyusun proposal kepada dinas terkait untuk pembuatan sumur resapan sebagai upaya mengurangi dampak banjir.

“Kami sudah mengajukan surat ke dinas terkait untuk membuat sumur resapan pada beberapa wilayah sekolah yang rawan banjir, dengan harapan, sumur resapan itu bisa mengurangi dampak banjir,” ujarnya.

BACA JUGA: Semangat Siswa Kendor Hari Pertama Masuk Sekolah

Dalam imbauannya, pihak sekolah diminta sebaiknya menempatkan barang-barang elektronik, peralatan kesenian, dan arsip penting di tempat yang tinggi atau lantai dua sebagai langkah antisipasi. Disarankan pula kepada pedagang (kantin) untuk menyediakan tempat makan dan minum yang dapat digunakan berulang, dengan tujuan mengurangi penggunaan sampah plastik.

Selain itu, diusulkan agar sekolah menyelenggarakan kegiatan kerja bakti setiap dua minggu bersama warga sekitar. Kegiatan ini bertujuan membersihkan selokan dan melakukan perbaikan drainase di lingkungan sekolah.

“Beberapa imbauan ini kami berikan kepada seluruh sekolah, khususnya sekolah yang rawan terkena banjir,” terang Warsim.

“Kami juga meminta pihak sekolah, untuk bisa menjalin komunikasi dan kerjasama dengan warga sekitar, baik RT, RW, kelurahan dan kecamatan setempat, untuk mengantisipasi terjadinya banjir,” ucap Warsim. (dew)