RADARBEKASI.ID, BEKASI – Hari ini belasan unit armada Biskita Trans Bekasi Patriot mengaspal dengan rute Summarecon Bekasi – Vida Bantar Gebang yang terintegrasi dengan layanan LRT Jabodebek. Masyarakat yang ingin mencoba menumpanginya, haruslah mengantre di halte atau titik lokasi dengan plang khusus Biskita. Gratis!
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, kemarin, telah melakukan uji kelayakan kendaraan bermotor terhadap seluruh armada, yakni 15 unit bus.
Hingga kemarin, belum semua halte terbangun. Dari 20 halte yang dibutuhkan, baru empat yang terbangun. Satu unit berada di kawasan Vida, satu unit di Jalan Cut Meutia tepat di dekat stasiun LRT Jabodetabek, dua unit di Jalan Ahmad Yani, dan satu unit lagi berada di Kawasan Summarecon.
Karena terdapat 16 halte yang belum terbangun, petugas pun menyiasatinya dengan memasang plang Bus Stop di sepanjang rute.
“Sudah rampung semua, ada sekitar 42 titik kiri dan kanan (Vida-Summarecon dan sebaliknya),” kata Sekertaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Ikhwanudin Rahmat.
Rencananya Biskita akan melayani penumpang mulai pukul 05:00 WIB sampai pukul 21:00 WIB, dengan kecepatan rata-rata 22 sampai 25 km per jam, serta waktu tunggu 10 menit.
Meski belum dikenakan tarif, masyarakat tetap diminta menyiapkan E-Money untuk dapat memudahkan counting.
Diketahui, kemarin juga telah dilakukan uji Kelayakan atau Rampcheck dan pelatihan kepada Pramudi serta para karyawan Biskita.
BACA JUGA: Pemkot Harus Siapkan Feeder
Sementara itu, terkait isu kompensasi yang dituntut sejumlah sopir angkot K-11 yang memiliki rute yang sama dengan Biskita, Ikhwanudin menyampaikan bahwa pihaknya akan berkomunikasi langsung dengan para pengemudi angkot.
Terpisah, para pengemudi Angkot mengaku telah mengalami beberapa masa sulit, mulai dari Krisis Moneter tahun 1998 hingga yang terbaru pada saat melewati masa pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, jumlah Angkot pun semakin berkurang. Saat ini, para pemilik dan pengemudi khawatir kehadiran BISKITA akan menambah loyo pendapatan mereka.
“Tolong pemerintah memperjuangkan nasib kami, termasuk usaha kecil menengah ini kalau angkutan,” ungkap salah satu pengurus Angkot K-11, Simanjuntak.
Rute ini terbilang strategis. Pasalnya, terdapat satu stasiun LRT Jabodetabek, melintasi beberapa kawasan permukiman elit, dan pusat perbelanjaan. (sur)