RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kota (Pemkot) bersama dengan berbagai pihak terus melakukan persiapan menjelang masa mudik Lebaran 2024. Berbagai persiapan yang dilakukan hampir matang.
Namun, ada satu hal yang tidak boleh lolos dari pemantauan, yakni antisipasi terhadap SPBU yang berlaku curang sehingga merugikan pemudik.
Sejauh ini kesiapan yang dilakukan oleh Pemkot Bekasi tercatat mulai dari memastikan kesiapan jalan, membangun pos pelayanan dan pengamanan, hingga memastikan armada mudik laik jalan. Kota Bekasi selama ini memang menjadi lintasan para pemudik, baik di ruas jalan perkotaan maupun ruas jalan tol Jakarta Cikampek.
Kasus BBM campur air di salah satu SPBU di Kota Bekasi belakangan menjadi perhatian publik. Kendaraan milik warga yang mengisi bahan bakar di SPBU itu pun mogok saat digunakan pemiliknya.
Jalan Ir H Juanda lokasi di mana SPBU ini berdiri bisa menjadi alternatif jalur yang dilalui oleh pemudik dari arah Jakarta, tepatnya dari arah Jalan Sultan Agung menuju ke Bulak Kapal hingga tiba di perbatasan Kota dan Kabupaten Bekasi.
Jika terulang di tempat yang sama atau di SPBU lain maka akan merugikan para pemudik, meskipun belakangan diketahui sebagian BBM yang diangkut oleh mobil tangki tersebut dijual kepada oknum aecurity di salah satu SPBU di Karawang, kemudian menggantinya dengan air. Tiga orang menjadi tersangka dalam kasus ini.
Bentuk tindak kecurangan lain yang berpotensi merugikan pengendara pada masa mudik adalah dengan mencurangi meteran pengisian. Sudah empat SPBU yang ditemukan melakukan kecurangan serupa, berada di wilayah Karawang, Bekasi, Serang, dan Bandung.
BACA JUGA: Polisi Sidak SPBU di Bekasi Antisipasi Kecurangan
Terakhir, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyegel tiga dispenser SPBU di Rest Area KM 42 B Jakarta-Cikampek di Teluk Jambe Barat, Karawang, Jawa Barat. Kecurangan pada meteran SPBU ini dinilai akan merugikan pemudik dari sisi finansial, hingga meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan atau insiden lain di perjalanan, pengawasannya akan diperketat.
Seluruh SPBU di dalam kota telah dilakukan pengawasan oleh Bidang Metrologi Legal Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi. Hasil dari kegiatan rutin pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yang dilakukan sejak awal ramadhan ini sementara dipastikan aman.
“Saya turun beberapa kali, sejauh ini memang hasil dari sasaran Alhamdulillah masih masuk dalam toleransi Metrologi,” ungkap Fungsional Bidang Metrologi Legal pada Disperindag Kota Bekasi, Very F Sijabat.
Very menyampaikan bahwa SPBU yang berada di jalur mudik menjadi prioritas pengawasan. Secara resmi kata dia, hasil pengawasannya akan dilaporkan kepada Kemendag pekan ini.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa pemeriksaan dilakukan ke setiap SPBU oleh petugas dengan membawa alat ukur standar. Petugas memeriksa secara keseluruhan guna memastikan parameter dan ukuran sesuai dengan standar yang ditentukan oleh pemerintah.
Setiap SPBU yang telah dilakukan pemeriksaan diberi spanduk dan stiker untuk memberi jaminan kepada konsumen.
“Setiap SPBU itu dipasang spanduk bahwa SPBU ini sudah dilakukan pengawasan dan pengujian. Ada stiker dari kita juga, bisa di cek di setiap badan alat ukurnya,” tambahnya.
Terkait dengan kandungan setiap jenis BBM kata Very, pihaknya tidak melakukan pengawasan dan pengujian hingga kandungan BBM. Pihaknya hanya berwenang melakukan pengawasan alat ukur, memastikan konsumen tidak membayar lebih dari yang seharusnya dibayar.
BACA JUGA: Pemkot Bekasi Mulai Bebenah Jalur Mudik
Potensi pergerakan kendaraan berdasarkan data Polda Jawa Barat diperkirakan mencapai 1,86 juta kendaraan. Jumlah kendaraan yang bergerak melalui jalan tol ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Rapat pengamanan arus mudik lebaran 2024 telah digelar melibatkan berbagai unsur, mulai dari kepala daerah, Kemenhub, kepolisian, TNI, hingga Jasa Raharja. Usia menghadapi rapat yang digelar secara virtual tersebut Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhamad memastikan kesiapan pengamanan arus mudik di Kota Bekasi.
“Kami Pemerintah Kota Bekasi bersama tiga pilar TNI-Polri dalam hal ini Polresta Metro Bekasi Kota dan Kodim 0507/Bekasi siap bersinergi melakukan pengamanan arus mudik guna cipta kondisi yang kondusif bagi warga masyarakat yang hendak melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman,” ungkapnya.
Setidaknya ada tujuh Pos Pelayanan (Posyan) dan Pos Pengamanan (Pospam) untuk mengamankan arus mudik di wilayah Kota Bekasi. Pos tersebut berdiri di jalur mudik antara Harapan Indah sampai ke Sasak Jarang, serta Sumber Arta sampai ke kawasan Tongyang Bekasi Timur.
Ratusan personil disiagakan selama periode lebaran.”Secara total ada 545 personil, termasuk pengamanan di masjid-masjid, di Pospam, dan Pam takbir,” terang Kasatlantas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Yugi Bayu Hendarto.
Pantauan Radar Bekasi di lapangan, beberapa Pospam dan Posyan sudah berdiri untuk melakukan pengamanan arus mudik. Di antaranya nampak di kawasan Jalan Ahmad Yani tepat di depan pintu Tol Bekasi Barat dan Simpang Tol Bekasi Timur tepatnya di perbatasan antara Kota dan Kabupaten Bekasi.
Polres Metro Bekasi Kota mencatat beberapa titik rawan macet pada periode mudik nanti, yakni di sepanjang Jalan Chairil Anwar hingga perbatasan Kabupaten Bekasi, dan di sekitar Simpang Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi.
BACA JUGA: Jalur Alternatif Mudik Ruas Tambun Cibitung Rawan Kecelakaan
Guna memastikan keamanan dan keselamatan hingga tiba di kampung halaman, Yugi menyarankan kepada masyarakat untuk tidak mudik menggunakan kendaraan roda dua. Paling penting, pemudik harus mentaati aturan dan pengarahan dari petugas yang nanti akan berjaga di sepanjang jalur mudik.
“Apabila mudik harus cek kondisi kendaraan dan kondisi fisik, taati aturan dan arahan petugas,” tambahnya.
Selain kepolisian, petugas dari berbagai unsur akan ikut menjaga keamanan dan kelancaran arus mudik. Setidaknya ada 650 personil dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi yang akan berjaga selama periode angkutan lebaran, yakni mulai 4 sampai 18 April.
“Nanti akan (berjaga) bersama-sama dengan stakeholder lain, Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Polres, unsur TNI, setelah itu unsur Pramuka, unsur Orari, unsur RAPI, setelah itu juga BPBD dan lain-lain,” kata Kepala Dishub Kota Bekasi, Zeno Bachtiar.
Selain memastikan kelancaran arus mudik di ruas jalan dalam kota, Dishub Kota Bekasi juga disebut telah melakukan uji kelaikan jalan bus yang akan melayani pemudik di Stasiun Bekasi. Uji kelaikan jalan ini dilakukan bersama dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
“Esensinya satu, yaitu memastikan kendaraan umum yang akan digunakan sebagai armada mudik angkutan lebaran,” tambahnya. (sur)
Badan Kebijakan Transportasi (BKT)
– Potensi pergerakan masyarakat: 193,6 juta orang (71,7 persen)
– Meningkat dibandingkan lebaran 2023 : 123,8 juta orang (45,67 persen)
– Jawa barat :
1. Prediksi kendaraan keluar ; 1,86 juta
2. Naik 5,94 persen dibanding lebaran 2023
3. Naik 54,13 persen dibandingkan hari normal
4. Bergerak melalui jalan tol
* Pos pelayanan dan pengamanan mudik Kota Bekasi
– 7 pos pelayanaan
– 2 pos pengamanan
– Pos pelayanan :
Stasiun Bekasi
Jalan Ahmad Yani (depan pintu Tol Bekasi Barat)
– Pos pengamanan :
Jalan Chairil Anwar (simpang Tol Bekasi Timur)
Jalan Sultan Agung (Harapan Indah)
Jalan KH Noer Alie (Sumber Arta)
Jalan Alternatif Transyogi (Mall Ciputra)
Rest Area KM 06
* SPBU sepanjang jalur mudik diawasi ketat
– Seluruh SPBU di Kota Bekasi telah dilakukan pengawasan