Berita Bekasi Nomor Satu

Usai Serangan Iran ke Israel, Joe Biden Bikin Pertemuan Darurat Negara G7 Hingga Telepon Langsung Raja Yordania

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden./ Sumber: Alex Brandon/AP

RADARBEKASI.ID, AMERIKA Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menyelenggarakan pertemuan darurat dengan negara G7 pada Minggu (14/4/2024).

Pertemuan darurat ini dilakukan untuk mengkoordinasikan teguran kepada Iran atas serangan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sebagian besar tidak berhasil terhadap Israel dan untuk mencegah eskalasi regional yang lebih luas.

Kelompok Tujuh negara maju termasuk Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat.

BACA JUGA: Perang Bukan

Dilansir dari The Guardian, Senin (15/4), berikut adalah pernyataan negara G7 setelah pertemuan darurat terkait penyerangan Israel oleh Iran.

“Kami, para pemimpin G7, dengan tegas mengutuk dengan sangat keras serangan langsung dan belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh Iran terhadap Israel. Iran menembakkan ratusan pesawat tak berawak dan rudal ke arah Israel.Israel, dengan bantuan mitra-mitranya, berhasil menangkis serangan tersebut. Kami menyatakan solidaritas dan dukungan penuh kami kepada Israel dan rakyatnya serta menegaskan kembali komitmen kami terhadap keamanannya.

Dengan tindakannya, Iran telah melangkah lebih jauh menuju destabilisasi kawasan dan berisiko memprovokasi eskalasi regional yang tidak terkendali. Hal ini harus dihindari.”

“Kami juga akan memperkuat kerja sama kami untuk mengakhiri krisis di Gaza, termasuk dengan terus bekerja untuk mencapai gencatan senjata yang segera dan berkelanjutan serta pembebasan sandera oleh Hamas, dan memberikan bantuan kemanusiaan yang lebih banyak kepada warga Palestina yang membutuhkan,” berdasarkan laporan Press Association (AP).

BACA JUGA: Serang Israel, Iran Peringatkan AS: Jangan Ikut Campur!

Melalui unggahan di X, Joe Biden juga mengatakan bahwa Ia telah melakukan komunikasi dengan Raja Yordania, Abdullah II melalui telepon. Pembicaraan telepon tersebut mencakup diskusi mengenai perang di Gaza.

“Saya berbicara dengan Yang Mulia Raja Abdullah II dari Yordania hari ini tentang situasi di Timur Tengah. Kami sepakat untuk tetap berkomunikasi dalam beberapa hari ke depan sembari terus memantau situasi. Kami juga membahas upaya kami untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan yang sangat penting ke Gaza,” tulis Joe Biden dalam unggahan X.

Melalui Istana Kerajaan, Raja Abdullah II mengatakan bahwa setiap ‘tindakan eskalasi’ oleh Israel akan menyebabkan konflik yang lebih luas di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Serangan Iran ke Israel Berpotensi Picu Perang Dunia Ketiga

Presiden AS mengatakan bahwa ia juga berbicara dengan beberapa pasukan AS yang terlibat dalam penembakan pesawat tak berawak Iran. Dilansir dari Time, Joe Biden memberikan pernyataan atas hal tersebut.

“Atas arahan saya, untuk mendukung pertahanan Israel, militer AS memindahkan pesawat dan kapal perusak pertahanan rudal balistik ke wilayah tersebut selama sepekan terakhir,” ujarnya.

“Berkat pengerahan ini dan keterampilan luar biasa dari anggota militer kami, kami membantu Israel menjatuhkan hampir semua pesawat tak berawak dan rudal yang masuk,” tambahnya dalam keterangannya di Sabtu malam.

Dalam sebuah panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu,  Joe Biden mendesak agar Israel mengklaim kemenangan atas kemampuan pertahanannya karena presiden bertujuan untuk mencegah sekutu terdekat Amerika di Timur Tengah itu melakukan serangan balasan yang lebih besar terhadap Iran.

Menurut seorang pejabat senior pemerintahan di Washington, Joe Biden mengatakan kepada Netanyahu bahwa Amerika Serikat tidak akan berpartisipasi dalam tindakan ofensif apa pun terhadap Iran.

BACA JUGA: Israel Desak DK PBB Gelar Sidang Darurat Soal Serangan Iran

Presiden Joe Biden memperingatkan Israel bahwa AS tidak akan mengambil bagian dalam serangan balasan terhadap Iran setelah serangan hari Minggu yang melibatkan sekitar 300 rudal dan pesawat tak berawak, yang hampir semuanya berhasil dicegat.

Peringatan ini dilakukan untuk mendorong Israel agar menahan diri mencerminkan upaya Amerika yang sedang berlangsung untuk mengurangi perang Israel melawan Hamas di Gaza, yang kini memasuki bulan ketujuh, sekaligus untuk berbuat lebih banyak dalam melindungi kehidupan warga sipil di wilayah tersebut. (rbs/jpc)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin