RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III menggelar sosialisasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) daring (online) 2024 yang diikuti oleh operator sekolah jenjang SMA dan SMK.
Dalam sosialisasi kali ini, pihak KCD Pendidikan Wilayah III Jabar juga mengundang para operator sekolah, baik tingkat SMP maupun MTs di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi.
“Operator sebagai garda terdepan jalannya pelaksanaan PPDB online, sehingga kami harus membekali mereka dengan pemahaman yang cukup,” ujar Kepala KCD Pendidikan Wilayah III, I Made Supriatna kepada Radar Bekasi.
Selain itu, pihaknya juga mengingatkan bahwa dalam pelaksanaan PPDB tahun ini, baik operator, kepala sekolah maupun guru, tidak bisa bermain-main atau berbuat curang.
“Dengan adanya penandatanganan pakta integritas, tujuannya untuk memastikan bahwa tidak ada lagi yang bisa berbuat curang, dan jika masih ada, kami langsung berikan sanksi,” jelas I Made.
Menurutnya, pihak KCD Pendidikan Wilayah III tidak segan-segan untuk memberhentikan operator sekolah secara langsung jika terbukti bermain curang dalam menentukan titik koordinat.
“Apabila ada yang ketahuan, kami langsung sidak, dan jika benar terbukti, maka kami tidak segan-segan memberhentikan dan mengganti operator sekolah tersebut,” tegas I Made.
BACA JUGA: Komitmen PPDB Bersih, Jajaran KCD Wilayah III Jabar Tandatangani Pakta Integritas
Sementara itu, Penanggung Jawab Operator Sekolah KCD Pendidikan Wilayah III , Cepi Ciptarsa, mengungkapkan ada beberapa mekanisme yang berbeda yang harus diperhatikan oleh para operator sekolah.
“Beberapa perbedaan itu harus benar-benar dipahami oleh operator sekolah,” terangnya.
Cepi menyampaikan bahwa salah satu perubahan dalam pelaksanaan PPDB tahun ini adalah calon peserta didik (CPD) baru hanya bisa mengubah titik koordinat sebanyak tiga kali.
“Tahun ini CPD hanya bisa mengubah titik koordinat tiga kali, sementara tahun lalu bisa sampai 10 kali. Jadi, ini yang harus disampaikan operator kepada CPD, sehingga mereka berhati-hati dalam menentukan titik koordinatnya,” tegas Cepi.
Lebih lanjut, operator sekolah juga diminta untuk teliti dalam memilih dan mengklik tools dalam akun PPDB sekolah, agar tidak mengalami kesulitan mengunggah data.
“Harus hati-hati dan teliti. Contohnya, sekolah tersebut akan melakukan uji kompetensi kepada CPD, tapi di tools akun PPDB tidak bisa menginput hasil nilai kompetensi itu. Maka operator diminta untuk teliti dan membaca sebaik-baiknya perintah dari tools akun PPDB yang tersedia,” ujar Cepi.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kota Bekasi, Boan, menambahkan setiap sekolah saat ini telah menyiapkan beberapa hal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan PPDB.
BACA JUGA: KCD Minta Pihak Sekolah Teliti dalam Penulisan Ijazah 77.765 Lulusan SMA-SMK
“Kami sudah siapkan dengan matang, termasuk sosialisasi kepada internal sekolah, seperti guru, masyarakat sekitar, dan wilayah-wilayah terdekat sekolah,” ungkapnya.
Boan menuturkan bahwa operator sebagai ujung tombak pelaksanaan PPDB, telah disiapkan sesuai dengan kebutuhan dan jurusan yang dimiliki oleh masing-masing sekolah.
“Untuk SMK, kebanyakan disesuaikan dengan jurusan yang dimiliki. Seperti di SMKN 1 Kota Bekasi, karena kami memiliki delapan jurusan, maka agar efisien, kami harus siapkan delapan operator untuk pelaksanaan PPDB,” tandasnya. (dew)