Berita Bekasi Nomor Satu

Kreativitas Bawa Apandi sebagai Lurah Berprestasi Peringkat Kedua se-Jabodetabek

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Bila ada pertanyaan siapa salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Bekasi yang memiliki prestasi cukup cemerlang? Maka tak salah bila menyebut nama Ahmad Apandi.

Menjabat sebagai Lurah Jatirangga, Ahmad Apandi mampu menyabet beberapa penghargaan. Antara lain, Radar Bekasi Award lewat kolaborasi dan inovasi yang telah dilakukan.

Nama Apandi bersama dengan Kelurahan Jatirangga terdengar lewat kreativitas dan budaya, citra yang melekat di tempat ia saat ini bertugas sebagai abdi negara. Beberapa cagar budaya terletak di Jatirangga, di tempat itu juga masyarakat masih lekat dengan adat dan budaya, ini juga yang ia tuangkan dalam beberapa program.

BACA JUGA: Janjikan Tindak Tegas ASN Berpolitik

Paling baru, Apandi memperoleh penghargaan sebagai lurah berprestasi peringkat kedua se-Jabodetabek pada Selasa (29/5/2024). Selain lurah, penghargaan juga diberikan kepada Danramil, Babinsa, Camat, Kapolsek, dan Bhabinkamtibmas.

“Kita mendapatkan penghargaan kategori lurah berprestasi ke dua se-Jabodetabek. Selain lurah, penghargaan juga diberikan kepada Kapolsek Bantargebang untuk Kota Bekasi,” katanya.

Apandi bertarung dengan lurah se-Jabodetabek dengan menyajikan paparan program yang telah berjalan, termasuk sinergitas yang selama ini dilakukan bersama tiga pilar dan pemberdayaan masyarakat di dalamnya.

Beberapa program diantaranya adalah menyangkut ketahanan pangan. Dalam pelaksanaannya, Apandi bekerjasama dengan Yayasan Kranggan Peduli (YKP) dalam budidaya ayam petelur.

Keterlibatan masyarakat juga dihadirkan dalam budidaya tanaman hidroponik, khas pertanian perkotaan.

BACA JUGA: Dana Hibah Tersendat, Insan Olahraga di Kota Bekasi Kecewa

“Kami menyajikan program-program terkait dengan pemberdayaan masyarakat dalam hal ketahanan pangan dan penanganan stunting. Dalam berbagai hal kami juga membangun sinergitas dengan unsur tiga pilar,” ucapnya.

Dua inovasi yang menarik pada penanganan dan pencegahan stunting, pendekatan budaya digunakan dalam program ini. Pertama adalah Pijat Balita Kurangi Stunting (Pita Kuning). Tidak sembarangan, program ini dimulai setelah mengkaji penelitian terdahulu seputar pijat Balita, serta dipastikan telah memiliki kader Posyandu yang ahli di bidangnya dan bersertifikat.

Diawali satu kader Posyandu yang telah bersertifikat, ilmu pijat Balita kemudian ditularkan kepada kader lain lewat kegiatan pelatihan.

“Sebetulnya kita kan pendekatannya budaya ya, tradisional. Jaman dulu anak-anak itu diurut. Ternyata hasil penelitian, diurut itu dapat melancarkan peredaran darah dan meningkatkan nafsu makan,” paparnya.

Inovasi berikutnya menyasar remaja, memulai edukasi kepada remaja yang kelak menjadi seorang ibu. Inovasi ini diberi nama Duta Remaja Bahagia Sadar Stunting (Daga Darting).

Edukasi dilakukan dengan cara berkeliling sekolah menengah atas tau sederajat menggandeng Puskesmas, dalam kesempatan ini juga siswi diberi tablet penambah darah.
Pada bulan yang sama, dua penghargaan lain diterima oleh Apandi, yakni Paralegal Justice Award 2024 dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Dua penghargaan diraih setelah bersaing dengan 300 lurah dan kepala desa se Indonesia di tingkat nasional, berhasil masuk ke TOP 20.

Apandi dianugerahi penghargaan Non Litigation Peacemaker (NLP) dan Anubhawa Sasana jagadiptha. Beberapa penghargaan lain yang sebelumnya didapat yakni Pemanfaatan Bambu Juara, Lurah Inovatif dari Radar Bekasi, Lurah Kreatif dari LSPR, dan Juara 1 Lomba Kelurahan tingkat Kota Bekasi. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin