RADARBEKASI.ID, BEKASI – Siswa jenjang SMA menandatangani komitmen dalam proses pembelajaran. Hal itu bertujuan agar siswa memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugasnya, termasuk mengikuti aturan di lingkungan sekolah.
Kepala SMA Tulus Bhakti Kota Bekasi, Margo Cahyono, mengatakan bahwa pihaknya baru memulai pembelajaran.
“Kami baru mulai melakukan tahap pembelajaran di kelas setelah menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), sekaligus untuk mengenal para murid di kelas,” ujar Margo kepada Radar Bekasi.
Menurutnya, siswa harus berkomitmen dalam pembelajaran, yaitu dengan datang dan pulang sekolah tepat waktu, bersedia mengerjakan tugas dengan baik, mengenakan seragam sesuai aturan sekolah, tidak merusak sarana dan prasarana, berteman dengan semua siswa tanpa memandang suku, ras, dan agama, serta menghormati kepala sekolah, guru, dan pegawai sekolah.
“Sebenarnya, komitmen siswa ini bertujuan untuk memotivasi mereka dalam mengikuti pelajaran, berbagai kegiatan di sekolah, dan menaati aturan yang ada,” kata Margo.
BACA JUGA: Calon Siswa Tak Lolos PPDB SMAN 1 Tambun Utara Difasilitasi ke Sekolah Terbuka
Dia menjelaskan bahwa bentuk komitmen tersebut dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh seluruh siswa dan masing-masing guru, sehingga bisa dipertanggungjawabkan.
“Bentuk komitmennya dibuat tertulis agar semua bisa menjalankan kegiatan pembelajaran sesuai kesepakatan dan kondusif,” harap Margo.
Kepala SMAN 1 Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Acep Hadi, juga menyampaikan hal yang sama, bahwa komitmen pembelajaran perlu dibuat oleh para siswa dan guru.
“Memang itu penting dibuat agar siswa dan guru dapat bekerja sama dalam proses pembelajaran,” tuturnya.
Lanjut Acep, komitmen tersebut sebagai bentuk tanggung jawab siswa untuk mematuhi aturan yang ada, khususnya dalam proses pembelajaran dan kegiatan di lingkungan sekolah.
“Ini sebagai bentuk komitmen siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, termasuk kegiatan dan aturan di sekolah,” tandasnya. (dew)