RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 100 pemuda berprestasi menerima bantuan kuliah melalui program Bantuan Pendidikan Pintar dari Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Bekasi. Sebagian dari penerima berasal dari keluarga kurang mampu, namun mereka memiliki tekad kuat untuk mengubah nasib melalui pendidikan.
Seorang penerima bantuan, Refina (18), mengungkapkan rasa syukurnya karena cita-citanya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi akhirnya dapat terwujud. Menurutnya, bantuan ini diperoleh setelah ia memberanikan diri untuk menceritakan cita-citanya di hadapan Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, saat kunjungan ke sekolahnya.
“Kebetulan pas Pak Pj Bupati kunjungan, saya langsung memberanikan diri maju. Saya ceritakan keinginan, cita-cita. Alhamdulillah dikasih jalan,” ucap saat penyerahan simbolis bantuan di Gedung Swatantra Wibawa Mukti Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bekasi, Rabu (31/7).
BACA JUGA: Pj Bupati Bekasi Dorong Mahasiswa Bangun Desa dan Tumbuhkan Entrepreneurship
Gadis yang berasal dari Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi ini, mengatakan telah diterima masuk perguruan tinggi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
“Alhamdulillah, bantuan tersebut membantu saya untuk mendaftar, dan kini saya sudah diterima di UPI,” ujar Refina.
Hal serupa dialami Ahmad Fadillah (17), anak yatim piatu dari Muaragembong, yang kini dapat melanjutkan studi di Universitas Brawijaya Malang berkat bantuan pendidikan.
“Selama ini yang biayai kakak, kakak sendiri enggak kuliah cuma kerja buat saya sekolah. Alhamdulillah dibantu sekarang,” ucap Ahmad.
Sementara, Penjabat Bupati, Dani Ramdan mengakui bahwa masalah pendidikan masih menjadi tantangan besar di Kabupaten Bekasi. Refina dan Ahmad merupakan contoh pelajar yang beruntung karena menerima bantuan tersebut. Tanpa program ini, banyak pelajar mungkin harus mengubur cita-citanya karena keterbatasan biaya.
“Seperti Refina, mungkin kalau dia tidak berani menghampiri saya waktu itu, bisa jadi program tidak bergulir. Dan akan ada anak-anak Bekasi lainnya yang bisa jadi tidak seberuntung mereka, sedangkan merekalah yang nantinya jadi motor keluarga untuk memperbaiki nasib. Hanya ketika ingin berjuang, kendala biaya selalu ada. Makanya ini yang kini jadi perhatian,” ucap Dani.
Dani mengatakan bahwa secara keuangan, Kabupaten Bekasi sebenarnya bukanlah daerah yang kekurangan. Dari sektor industri, Kabupaten Bekasi bahkan menjadi salah satu daerah dengan penyumbang investasi tertinggi di Indonesia.
Namun, meskipun memiliki sumber daya fiskal yang memadai, sektor pendidikan belum mendapatkan perhatian yang cukup. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab mengapa sumber daya manusia di Kabupaten Bekasi sering kalah bersaing dengan daerah lain.
“Sektor pendidikannya itu, terutama yang berjenjang sampah perguruan tinggi tidak didukung. Ini yang menjadi salah satu penyebab kenapa justru yang diserap tenaga kerja dari luar. Maka perlu dibenahi dengan bantuan seperti ini,” ucap Dani.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha mengatakan, bantuan pendidikan ini baru pertama kali digulirkan tahun ini. Bantuan menyasar pemuda berprestasi dengan diberi insentif pendidikan.
BACA JUGA: Pemkab Bekasi Siapkan 1.000 Kuota Beasiswa untuk Siswa Sekolah Swasta
Pada tahun pertama ini, terdapat 100 penerima bantuan. Masing-masing penerima mendapatkan uang saku sebesar Rp600 ribu per bulan serta bantuan iuran kuliah sebesar Rp5 juta per semester. Bantuan ini akan diberikan secara berkelanjutan hingga penerima lulus kuliah.
“Jadi ini bantuan tahun pertama yang diberikan. Total anggarannya Rp1,8 miliar. Uang saku untuk mahasiswa, sedangkan iurannya itu dikirim langsung ke universitasnya, tapi berlanjut sampai lulus,” ujarnya.
“Memang ini benar-benar disiapkan agar mereka semua ini berhasil. Harapannya tentu setelah lulus bisa turut berkontribusi bagi Kabupaten Bekasi,” imbuhnya. (and)