Berita Bekasi Nomor Satu

Penghuni Apartemen yang Dibawa Kabur Perempuan Diduga ODGJ Ditemukan di Depan Stasiun Bekasi  

FOTO BERSAMA: Dinas Sosial Kota Bekasi membawa O ke rumah Singgah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Padurenan Mustikajaya Kota Bekasi, Rabu (2/10). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI  

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Polres Metro Bekasi Kota menyatakan bahwa RHA (7),  bocah laki-laki penghuni apartemen di Bekasi Selatan yang tidak kunjung pulang setelah diduga dibawa kabur oleh perempuan dengan gangguan jiwa (ODGJ) pada Senin (30/9) malam, telah ditemukan.

“Korban ditemukan di depan stasiun Bekasi sekitar pukul 20.44 WIB,” ucap Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Audy Joize Oroh, Rabu (2/10).

Menurutnya, RHA benar dibawa oleh perempuan berinisial O (14). Dari keterangan keluarganya, O mengalami gangguan kejiwaan.

Kepolisian langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Bekasi untuk membawa O dievakuasi dan dilakukan pembinaan .

BACA JUGA: Penghuni Apartemen di Bekasi Selatan Dibawa Kabur Perempuan Diduga ODGJ

“Untuk perempuan yang kita bawa sedang koordinasikan dengan Dinas Sosial,” ucapnya.

Sementara itu, Koordinator Harian Rumah Singgah Dinas Sosial Kota Bekasi, Dahim Mudim, menjelaskan bahwa O pernah dibawa ke Rumah Singgah sejak 2022. Namun, dia sering kabur karena tidak betah dan terbiasa hidup di jalanan.

“Ternyata memang dia juga liar hidupnya, jadi kita tidak bisa memberikan yang terbaik buat dia,” ucap Dahim saat dikunjungi di Rumah Singgah Padurenan.

Dahim menceritakan bahwa O tinggal bersama orangtua sambung di wilayah Kayuringin Jaya Bekasi Selatan setelah ibunya meninggal.

Dahim mengungkapkan bahwa pihaknya beberapa kali membawa O ke panti rehabilitasi di Bogor, Subang, Jakarta, dan Tangerang.

“Kita pernah arahkan ke panti juga. Nah terus kita bawa ke yayasan juga sama begitu modelnya. Dia kabur terus,” jelasnya.

Kendati demikian, pihaknya bersama DP3A Kota Bekasi akan berkordinasi untuk mengecek  kejiwaanya terhadap O.

“Nanti mungkin saya akan komunikasi di sana. Supaya ini kita lihat  kejiwaannya.

Karena memang kita ini kan tidak ada ahli psikolog. Jadi kita nanti mengundangkan ahli psikolog,” ucapnya.

Ia menambahkan,  akan selalu berupaya untuk merawat dan membina O supaya lebih baik kehidupannya.

“Kita akan berupaya sebaik mungkin agar bisa adik O ini bisa mengarah hidup yang lebih baik lah. Karena memang dalam usia muda ini, masih dalam menjajakin hidupnya,” pungkasnya. (rez)