RADARBEKASI.ID, BEKASI – Atap tribun Stadion Wibawa Mukti ambruk setelah diterpa angin kencang disertai hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah setempat, Senin (21/10) sekitar pukul 14.30 WIB.
Padahal, stadion yang terletak di Cikarang Timur ini sedang dalam proses renovasi oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR sejak Januari 2024 dengan dana APBN sebesar Rp29,52 miliar.
Rencananya, stadion ini akan kembali dibuka untuk umum pada awal November 2024 setelah perbaikan selesai. Perbaikan mencakup penggantian rumput, lampu LED, atap, kursi, serta pengecatan di dalam stadion, dinding luar, dan seluruh pagar serta pintu.
Seorang pedagang, Asep (43), yang berada di lokasi kejadian, mengungkapkan hujan dan angin kencang melanda area Stadion Wibawa Mukti selama sekitar 30 menit. Angin kencang tersebut bertiup dari arah barat menuju timur.
“Anginnya barengan hujan. Dari barat ke arah timur,” ucap Asep.
Menurutnya, suara gemuruh yang menggema membuat dirinya dan pedagang lainnya terpaksa tunduk. Proses ambruknya atap besi di sisi barat stadion, yang menutupi bangku penonton dekat tribun VIP, berlangsung hanya dalam hitungan menit.
“Di sini ngeri banget, saya sampai jongkok, suara gemuruh langit abu-abu semua. Untungnya atap terbang ke dalam, kalau ke luar bahaya, pasti kebawa angin,” tambahnya.
BACA JUGA: Stadion Wibawa Mukti Siap Dibuka Kembali
Sementara itu, Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Budaya dan Pemuda Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Bekasi, Ketut Sudiawan, mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR terkait ambruknya atap tribun stadion.
“Kami sudah berkomunikasi dengan Kemen PUPR. Rencana besok (hari ini,red) akan turun,” kata Ketut.
Pria yang disapa Ketut ini menjelaskan saat ini Stadion Wibawa Mukti masih dalam proses perbaikan. Oleh karena itu, pihaknya berkomunikasi dengan Kemen PUPR untuk menangani kerusakan tersebut.
“Kerusakannya cukup banyak, terutama di atap bagian pintu barat. Hampir semua atapnya beterbangan terhempas angin,” ujarnya.
Lebih lanjut Ketut menambahkan beberapa besi crane terlihat berjatuhan dan bergelantungan. “Nantinya harus dilihat dan teliti oleh para ahli di bidangnya. Sebab hal ini untuk kepentingan masyarakat banyak ketika berada di Stadion Wibawa Mukti,” ucapnya. (and)