Berita Bekasi Nomor Satu

Pemkot Bekasi Matangkan Rencana Pembangunan Kawasan TOD di Bekasi Barat

MODERN: Rangkaian LRT di Stasiun LRT, Bekasi Timur, Kota Bekasi.RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kota Bekasi terus mulai bertransformasi sebagai kota urban yang terintegrasi. Saat ini pemerintah kota sedang mematangkan rencana pembangunan kawasan Transit Oriented Development (TOD).

Konsep pembangunan kawasan yang mengintegrasikan transportasi publik dengan pusat kegiatan publik serta pemukiman ini akan dikembangkan untuk pertama kalinya di Bekasi Barat.

Kawasan Bekasi Barat dipilih lantaran memiliki stasiun Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodetabek yang berada di Jalan Ahmad Yani.

BACA JUGA: Peredaran Obat Daftar G Ilegal di Kota Bekasi Masih Tinggi  

“Berbagai rapat-rapat sudah dilakukan. Pertama tentunya terkait dengan penyiapan regulasi yaitu Raperwal, kemudian melakukan koordinasi dengan perangkat daerah yang berkaitan dengan tim kerja,” jelas Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Zeno Bachtiar kepada Radar Bekasi.

Dalam waktu dekat, Zeno mengaku akan berkoordinasi dengan berbagai pihak diantaranya PT KAI, pengembang hunian hingga kawasan bisnis, serta operator untuk mengelola kawasan tersebut dalam pertemuan yang lebih besar.

Nantinya dalam pertemuan tersebut akan membahas teknis pengembangan kawasan TOD, mulai dari kepastian regulasi berupa Perwal hingga kerjasama antara Pemerintah Kota (Pemkot) dengan operator yang akan mengelola TOD.

“Antara lain langkah-langkah teknis, pemastian regulasi dan kemudian langkah-langkah terkait bagaimana pola kerjasama antara Pemkot dengan pihak operator yang akan mengelola kawasan tersebut,” ucapnya.

BACA JUGA: UMK 2025 Kota Bekasi Tunggu Kepastian Regulasi

Selain Bekasi Barat, ada lima lokasi yang akan dikembangkan menjadi TOD di Kota Bekasi. Kelima lokasi tersebut tentu saja sebuah kawasan yang memiliki stasiun LRT seperti di Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Bekasi Timur.

“Yang saat ini sedang didiskusikan TOD Bekasi Barat, sedang kita persiapkan,” tambahnya.

Sebelumnya, Pengamat Transportasi dan Tata Kota, Yayat Supriatna menyampaikan bahwa pengembangan kawasan berbasis layanan transportasi sangat penting bagi kawasan perkotaan.

Kawasan ini akan memudahkan mobilitas masyarakat, serta menggiring semakin banyak masyarakat untuk menggunakan moda transportasi massal.

“Jaringan transportasi itu lah yang membangun ruang kota nya. Artinya, kota berbasis layanan transportasi, jadi kota-kota itu dibangun dan dibentuk oleh layanan berbasis transit,” ungkapnya belum lama ini kepada Radar Bekasi.

Kawasan TOD dikembangkan terintegrasi dengan kawasan permukiman, perkantoran, dan jasa. Semakin banyak pelayanan yang bisa dinikmati oleh masyarakat di kawasan TOD tersebut kata Yayat, akan semakin banyak menarik minat masyarakat.

“Harus didesign senyaman mungkin, seramah mungkin, seefektif mungkin sehingga orang merasa puas,” tambahnya.

Selain stasiun LRT yang sudah berdiri dan beroperasi, Kota Bekasi juga perlu segera merencanakan pengembangan kawasan TOD di stasiun MRT yang saat ini mulai dibangun sampai dengan wilayah Kecamatan Medansatria. (sur)