RADARBEKASI.ID, BEKASI – Longsor di bantaran Kali Bekasi yang merusak rumah-rumah warga menarik perhatian Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Siti Qomariyah. Kejadian ini memaksa banyak warga kehilangan tempat tinggal akibat tergerusnya tanah oleh derasnya aliran Kali Bekasi.
Dewan dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar IX Kabupaten Bekasi ini sempat bersurat ke DPRD dan Pj Bupat Bekasi hingga Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) agar penanganan longsor bisa dipercepat. Belum lama ini, lokasi longsor akhirnya ditinjau langsung pihak BBWS.
“Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu pihak dari BBWS sudah meninjau langsung ke lokasi longsor di wilayah Kebalen. Saya akan terus dorong agar penanganannya bisa dipercepat, agar tidak semakin banyak korban,” ujar perempuan yang akrab disapa Siqom ini, kepada Radar Bekasi.
Siqom yang merupakan politisi Partai NasDem ini sebelumnya juga meninjau lokasi longsor dan menemui warga yang terdampak. Setelah itu, ia kembali mengirimkan surat kepada Ketua DPRD Kabupaten Bekasi dan Pj Bupati Bekasi, meminta agar DPRD dan Pemerintah Daerah ikut mendorong penanganan dari pemerintah pusat melalui BBWS yang memiliki kewenangan.
“Ini memang perlu ada koordinasi antara DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Bekasi, dan Pemerintah Daerah, agar penanganan bisa dipercepat, makanya saya berkirim surat. Saya berharap proyek pemancangan Kali Bekasi yang sedang berjalan dipercepat. Karena kasihan warga disana kalau dibiarkan,” ungkapnya.
Relawan Siqom turut mendampingi proses peninjauan BBWS ke lokasi longsor di Kebalen, Babelan, bersama kelurahan dan stakeholder terkait. Siqom memastikan terus berkoordinasi dengan semua pihak agar penanganan masalah ini segera dilakukan.
“Jadi harus tetap dikawal, hasil tinjauan BBWS ke lokasi itu apa. Kalau memang ada kendala, dimana kendalanya, mari kita diskusikan bersama agar ada jalan keluarnya. Karena yang terpenting harus segera ditangani,” ucapnya.
Selain Kebalen, Siqom juga mengunjungi lokasi longsor di Kampung Pisangan, Desa Satria Jaya, Tambun Utara, yang juga berada di bantaran Kali Bekasi. Beberapa rumah warga di sana juga tergerus longsor.
“Saya sudah datang juga ke lokasi longsor di Kampung Pisangan. Disana juga sama, lokasinya berada di bantaran Kali Bekasi. Informasi yang saya dapatkan, sudah banyak juga rumah hilang karena tanahnya longsor. Tentu ini menjadi PR (pekerjaan rumah) buat saya, agar lokasi dan warga yang menjadi korban segera ditangani,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Ade Sukron, menambahkan bahwa saat menerima laporan dari masyarakat, ia segera berkoordinasi dengan dinas terkait. Menurut informasi yang diperolehnya, penanganan longsor di Kali Bekasi sepenuhnya menjadi kewenangan BBWS.
“Alhamdulillah hasil komunikasi tersebut, mereka langsung merespon dengan menurunkan tim untuk melakukan kajian. Pada prinsipnya, karena itu menjadi kewenangan pusat, saya langsung berkoordinasi agar segera bisa dicarikan solusi terkait apa yang menjadi problem,” katanya.
Politisi Partai Golkar ini menyampaikan, pengerjaann di Kali Bekasi sedang berjalan. Namun berdasarkan informasi yang ia terima, pihak BBWS terkendala akses untuk pengerjaan di wilayah Kebalen.
“Kendalanya kalau menurut pihak BBWS akses kalau di Kebalen. Informasinya warga disana siap membantu kelancaran kalau kemudian proyek itu bisa dilanjutkan,” katanya.
BACA JUGA: Siti Qomariyah Dorong Pemda Percepat Penanganan Longsor di Kebalen
Di lokasi longsor, perwakilan pihak ketiga pengerjaan proyek PT Bumi Karsa Humas, Bambang Suprabowo menyampaikan, kedatangannya ke lokasi longsor di wilayah Kebalen untuk melihat kondisi lapangan dan memetakan proses penanganan yang bisa dilakukan.
Menurutnya, karena semua tanah milik warga, lama atau tidaknya proses pengerjaan juga tergantung warga pemilik lahan. Jika harus menunggu proses pembebasan lahan, kemungkinan pekerjaan akan terhambat.
“Jadi pada intinya kami kesini untuk melihat situasi dan kondisi. Kalau dikerjakan penangannya bagaimana. Sekali lagi, ini tergantung warga pemilik lahan mau mengikhlaskan untuk kerjakan duluan, mungkin akan bisa cepat dikerjakan,” jelasnya. (pra/adv)