Berita Bekasi Nomor Satu

Jangan Disepelekan! Ini 5 Risiko Anak Kurang Tidur yang Harus Diketahui

Ilustrasi anak kurang tidur. Foto: Freepik

RADARBEKASI.ID, JAKARTASelama ini, kurang tidur sering kali dikaitkan dengan masalah kesehatan orang dewasa. Padahal, anak-anak pun rentan mengalami kondisi yang sama. Kurangnya waktu tidur pada anak-anak bisa menjadi masalah serius yang tidak boleh dianggap sepele.

Tidur memegang peranan penting dalam proses tumbuh kembang anak. Saat tidur, tubuh anak memproduksi hormon pertumbuhan yang berperan dalam memperbaiki jaringan tubuh, memperkuat sistem imun, serta menunjang perkembangan otak. Jika anak-anak kurang tidur, proses-proses vital ini bisa terganggu.

Dampak kurang tidur pada anak tidak hanya terbatas pada rasa lelah. Anak yang kekurangan tidur berisiko mengalami gangguan konsentrasi dan masalah lainnya.

Berikut dampak buruk anak yang kurang tidur, dilansir dari Alodokter:

Menurunkan daya tahan tubuh

Kurang tidur dapat melemahkan sistem imun anak dan memperlambat proses penyembuhan saat sakit. Anak yang tidurnya tidak cukup akan lebih rentan terkena infeksi, seperti batuk atau pilek. Untuk menjaga kesehatan anak, penting bagi Bunda untuk memastikan ia cukup tidur, tetap aktif berolahraga, dan mengonsumsi makanan bergizi.

Baca Juga: Bahaya Konsumsi Kue Kering Berlebih, Bisa Sebabkan Diabetes dan Kulit Keriput Lho!

Menurunkan kecerdasan otak

Selama terjaga, otak anak terus bekerja keras mendukung berbagai aktivitasnya. Tidur berfungsi sebagai waktu istirahat otak agar bisa memulihkan diri.

Tidur yang berkualitas sangat penting untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan daya ingat. Bila anak kurang tidur, fungsi-fungsi otaknya ini bisa menurun.

Menurunkan konsentrasi

Kurang tidur menyebabkan anak mudah mengantuk di siang hari, sehingga sulit fokus. Jika terjadi pada anak usia sekolah, hal ini bisa menghambat pemahaman materi pelajaran.

Mengganggu proses pertumbuhan

Saat anak tidur, kelenjar di otaknya memproduksi hormon pertumbuhan yang berperan penting dalam perkembangan fisik. Kekurangan tidur dapat mengganggu produksi hormon ini dan berdampak negatif pada optimalisasi tumbuh kembang anak.

Merusak suasana hati

Tidur yang kurang cukup juga dapat mempengaruhi emosi anak. Anak yang kurang tidur biasanya menjadi lebih mudah rewel, marah, atau menangis. Pada balita, kurang tidur meningkatkan risiko tantrum, sedangkan pada anak usia sekolah, tidur kurang dari enam jam bisa memicu kecemasan dan depresi.(ce2)