RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Alpukat dikenal sebagai salah satu buah dengan kandungan nutrisi yang sangat kaya. Di balik teksturnya yang lembut dan rasanya yang gurih, alpukat mengandung lemak sehat, serat, vitamin E, vitamin K, vitamin C, dan berbagai mineral penting seperti kalium dan magnesium.
Tak heran jika buah ini sering disebut sebagai “superfood” yang baik untuk kesehatan jantung, kulit, hingga sistem pencernaan.
Lemak tak jenuh tunggal yang terdapat dalam alpukat berperan penting dalam menjaga kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL).
Meski begitu, konsumsi alpukat tetap perlu dibatasi. Mengonsumsi alpukat secara berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Kandungan kalorinya yang cukup tinggi bisa menyebabkan kelebihan asupan kalori harian, yang pada akhirnya berisiko meningkatkan berat badan.
Baca Juga: Segudang Manfaat Minum Air Hangat di Pagi Hari untuk Kesehatan, Yuk Simak!
Terlebih bagi penderita gangguan ginjal, kandungan kalium yang tinggi dalam alpukat juga bisa menjadi masalah, karena ginjal yang lemah kesulitan mengatur kadar mineral ini dalam darah.
Melansir dari Alodokter, berikut bahaya kebanyakan makan alpukat:
Minimnya asupan zat gizi lain
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, alpukat termasuk buah dengan kandungan lemak yang tinggi. Lemak ini bisa memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga saat dikonsumsi berlebihan, seseorang bisa merasa sudah cukup makan.
Dampaknya, pola makan menjadi kurang variatif karena tubuh cenderung hanya menerima nutrisi dari alpukat saja. Padahal, ada zat gizi penting lain seperti protein yang tidak tersedia dalam alpukat, dan hal ini bisa memicu kekurangan nutrisi tertentu.
Masalah pada sistem pencernaan
Alpukat memang mengandung serat yang bermanfaat untuk memperlancar proses pencernaan. Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, buah ini justru bisa menimbulkan gangguan pencernaan.
Hal ini disebabkan oleh kandungan karbohidrat kompleks dalam alpukat yang dikenal sebagai FODMAP, yaitu jenis zat yang sulit dicerna oleh usus halus. Pada beberapa orang, terutama yang mengidap sindrom iritasi usus besar (IBS), asupan FODMAP bisa memicu keluhan seperti perut kembung, kram, sembelit, hingga diare.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ini 7 Manfaat Kacang Kenari untuk Kesehatan
Berat badan bisa meningkat
Alpukat memang dikenal sebagai buah yang mengandung lemak sehat dan memiliki nilai kalori yang cukup tinggi. Meskipun lemak tak jenuh dalam alpukat bermanfaat bagi tubuh, konsumsi yang berlebihan tetap berisiko menambah berat badan.
Satu buah alpukat bisa mengandung hingga 240 kalori. Jika dikonsumsi terlalu banyak, terutama bila ditambahkan gula atau pemanis lainnya, buah yang sering dianggap ramah untuk diet ini justru dapat memberikan efek sebaliknya, yaitu memicu penambahan berat badan.
Menurunnya kinerja ginjal
Alpukat mengandung kalium dalam jumlah tinggi, yang sebenarnya bermanfaat untuk menjaga tekanan darah tetap stabil serta mendukung irama jantung yang normal. Namun, konsumsi kalium yang berlebihan, termasuk dari alpukat dapat berdampak negatif.
Jika tubuh mengalami kelebihan kalium (hiperkalemia), fungsi ginjal bisa terganggu karena organ ini harus bekerja lebih keras untuk menyaring dan membuang kelebihan mineral tersebut melalui urine. Kondisi ini dapat mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh dan menurunkan efisiensi kerja ginjal secara keseluruhan.