RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 128 sekolah di Kota Bekasi mengikuti program Sekolah Adiwiyata yang bertujuan menciptakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan.
Program ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mendorong pengetahuan serta kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
Dari total 128 sekolah yang ikut serta, terbagi dalam beberapa kategori. Rinciannya, 72 sekolah masuk kategori Adiwiyata Kota, 51 sekolah Adiwiyata Provinsi, 4 sekolah Adiwiyata Nasional, dan 1 sekolah Adiwiyata Mandiri.
“Ratusan sekolah yang mengikuti program ini menunjukkan komitmen kuat dari berbagai pihak untuk mendorong terciptanya kesadaran warga sekolah dalam pelestarian lingkungan hidup,” ujar Kepala DLH Kota Bekasi, Yudianto, kepada Radar Bekasi.
Ia berharap, melalui program ini akan terbentuk karakter warga sekolah yang peduli serta berbudaya lingkungan.
Yudi menjelaskan bahwa Sekolah Adiwiyata merupakan program Kementerian Lingkungan Hidup yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan warga sekolah tentang pelestarian lingkungan hidup.
Sekolah yang memenuhi kriteria akan memperoleh penghargaan Adiwiyata pada berbagai tingkatan, mulai dari Kota/Kabupaten, Provinsi, Nasional, hingga Mandiri.
Yudi juga memaparkan sejumlah manfaat dari program ini, seperti membentuk perilaku warga sekolah yang ramah lingkungan, meningkatkan efisiensi penggunaan dana operasional melalui penghematan energi dan sumber daya, menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman, serta mengurangi risiko dampak lingkungan di wilayah sekolah.
Namun, ia mengakui bahwa dalam implementasinya, program ini masih menghadapi sejumlah kendala. Beberapa di antaranya kurangnya pemahaman dan partisipasi dari warga sekolah, keterbatasan anggaran.
Selain itu, minimnya sarana dan prasarana, lemahnya pengawasan, kurangnya dukungan dari berbagai pihak, serta mindset yang belum seragam mengenai tujuan Adiwiyata.
“Secara internal, hambatan yang dialami oleh DLH, yakni kurangnya SDM dalam melakukan pendampingan, baik berupa sosialisasi atau penyuluhan,” terangnya.
Sehingga, untuk mengatasi kendala tersebut, pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam mendukung pengembangan Sekolah Adiwiyata.
“Kami dari DLH sedang melakukan pendampingan kepada para calon Sekolah Adiwiyata, mulai dari tingkat Kota, Provinsi, Nasional, hingga Mandiri, untuk memastikan kelengkapan dokumen administrasi dan unsur pemenuhan kriteria,” ucap Yudi.
Untuk mengatasi kendala tersebut, DLH telah melakukan berbagai upaya, termasuk memberikan pendampingan kepada calon Sekolah Adiwiyata dari tingkat Kota hingga Mandiri, guna memastikan kelengkapan dokumen administrasi dan pemenuhan kriteria.
Yudi menambahkan, ke depan pihaknya akan mengoptimalkan kegiatan pendukung, seperti penyuluhan dan praktik langsung, guna meningkatkan keberlanjutan program di masing-masing sekolah.
“Program Sekolah Adiwiyata adalah investasi penting untuk masa depan Kota Bekasi. Dengan melibatkan seluruh komunitas sekolah, kami sedang membangun fondasi generasi yang memiliki komitmen kuat terhadap pelestarian lingkungan,” ujarnya.
“Harapannya, semakin banyak sekolah di Kota Bekasi yang tergerak untuk menjadi Sekolah Adiwiyata dan bersama-sama mewujudkan lingkungan belajar yang hijau dan berkarakter,” tandas Yudi. (dew)