RADARBEKASI.ID, RUSIA – Kelompok pria bersenjata menyerang tempat pelatihan militer Rusia. Sebanyak 11 orang tewas dalam serangan berdarah itu. Saat sesi latihan dengan senjata api, beberapa pria menembaki kelompok relawan untuk bertempur di Ukraina.
“Para penyerang berasal dari bekas Republik Soviet,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Korban ada juga yang ditembak mati dalam insiden di wilayah Belgorod, Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina. Dan sebanyak 15 orang lainnya terluka. Rusia menyebut mereka sebagai teroris.
“Selama sesi pelatihan senjata api dengan individu-individu yang secara sukarela menyatakan keinginan untuk berpartisipasi dalam operasi militer khusus melawan Ukraina, para teroris melepaskan tembakan dengan senjata ringan ke personel unit tersebut,” kata kantor berita Ria mengutip pernyataan Kementerian Pertahanan.
“Sebanyak 15 orang lainnya dengan luka dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda dibawa ke fasilitas medis,” katanya.
Gubernur setempat mengatakan tidak ada warga sipil wilayah Belgorod yang tewas atau terluka dalam serangan itu. Tetapi kemudian, pada Minggu (16/10), mereka mengumumkan bahwa 3 orang telah terluka selama serangan rudal di Kota Belgorod.
Video yang di-posting online menunjukkan 2 rudal menghantam area Bandara Belgorod, diikuti ledakan besar. Rudal pencegat Rusia gagal mengenai proyektil yang masuk.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan mobilisasi 300 ribu orang Rusia yang sebelumnya telah melakukan wajib militer. Perintah itu memicu protes di seluruh Rusia, dan gelombang orang yang berusaha meninggalkan negara itu. Segera setelah mobilisasi diumumkan, seorang perekrut militer ditembak di sebuah kantor pendaftaran di Siberia. (jpc)