RADARBEKASI.ID, PORTUGAL – Selama ini di sepak bola dikenal dua kartu yang diberikan oleh wasit dalam pertandingan, yakni kartu kuning dan kartu merah. Kartu putih kurang populer dan jarang dikeluarkan wasit.
Kartu kuning diberikan wasit sebagai peringatan kepada pemain di lapangan karena dianggap melanggar lawan secara kasar, memprotes keras wasit, berperilaku buruk terhadap lawan, maupun berperilaku kurang sopan terhadap suporter.
Kartu kuning juga bisa diberikan kepada pelatih, pemain cadangan di bench, dan ofisial tim.
Kartu merah diberikan kepada pemain yang berarti harus meninggalkan lapangan pertandingan atau bahasa kasarnya pengusiran.
BACA JUGA: FIFA Tunjuk Anoud Al Asmari Wasit Internasional Perempuan Pertama dari Arab Saudi
Hal sama berlaku bagi pelatih, pemain cadangan di bench, maupun ofisial tim.
Wasit mengeluarkan kartu merah ketika pemain bersangkutan mendapat dua kartu kuning. Wasit bisa memberikan kartu merah langsung apabila pemain dianggap melakukan pelanggaran yang membahayakan pemain lawan atau melakukan tindakan yang membuat pemain lawan terganggu dalam upaya mencetak gol, misalnya sengaja menyentuh bola dengan tangan untuk mencegah bola masuk ke gawang.
Pada menit 44 saat Benfica unggul 3-0, staf medis Benfica dan Sporting Lisbon tiba-tiba berlari menuju tribune penonton. Ternyata ada seorang penonton yang pingsan. Staf medis kedua tim merespons cepat dengan memberikan pertolongan pertama.
Atas tindakan staf medis tersebut, wasit Catarina Campos lantas memberikan kartu putih. Tentu saja penonton di Estadio da Luz dibuat kebingungan. Untuk pertama kali dalam pertandingan resmi sepak bola, wasit memberikan kartu putih.
Masih diselimuti tanda tanya, para penonton kemudian bertepuk tangan atas aksi sang wasit.
Lantas, apa arti kartu putih yang dikeluarkan wasit di sepak bola? Seperti dilansir Sky News, kartu putih merupakan wujud apresiasi tindakan sportivitas dan fair play di dalam lapangan saat pertandingan berlangsung.
Tentu saja makna kartu putih bertolak belakang dengan kartu kuning maupun merah. Dengan kata lain, kartu merah diberikan bukan sebagai “hukuman” melainkan sebagai “apresiasi” atau “penghargaan”.
Kartu putih diperkenalkan sebagai bagian dari inisiatif Rencana Etika Olahraga Nasional Portugal untuk mendorong permainan yang adil dan telah diadopsi oleh Federasi Sepak Bola Portugal. Sejauh ini baru Portugal yang mengadopsi penggunaan kartu putih.
Itu artinya, staf medis kedua tim (Benfica dan Sporting Lisbon) yang mendapatkan kartu putih oleh wasit Catarina Campos mendapat apresiasi atas tindakan mereka memberikan pertolongan kepada penonton yang pingsan. Sudah jelas bahwa kartu putih bukan sebagai “hukuman” melainkan “apresiasi” atau “penghargaan”.
Portugal memang mempromosikan fair play di lapangan dengan salah satu caranya yakni memberikan kartu putih. Hal ini untuk mendorong pemain kedua tim dan ofisial tim untuk terus menjunjung tinggi sportivitas dalam pertandingan.
Seperti dilansir Mundo Deportivo, kartu putih digunakan untuk meningkatkan nilai etika olahraga dan memperkenalkan perubahan pada kartu saat ini (kuning dan merah) yang diperkenalkan di Piala Dunia 1970. Kartu kuning dan kartu merah memiliki karakter lebih menghukum.
Pengusulan kartu putih sebenarnya sudah lama. Hanya, ide sebelumnya sedikit berbeda dengan inisiatif saat ini. Selama menjadi Presiden UEFA, Michel Platini mengusulkan kartu putih sebagai cara untuk menghukum pemain karena sikap buruk mereka terhadap wasit. Pemain dipaksa meninggalkan lapangan selama 10 menit. (jpc)