RADARBEKASI.ID, YOGYAKARTA – Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah masih mengeluarkan aktivitas kegempaan.
Sejak 2020 Gunung Merapi mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sehingga jalur pendakiannya ditutup. Berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), aktivitas kegempaan Gunung Merapi selama sepekan, 27 Januari – 2 Februari 2023 masih cukup tinggi.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak enam kali ke arah barat daya di hulu Kali Bebeng dan Kali Sat dengan jarak luncur maksimal 1,8 kilometer.
BACA JUGA: Gunung Merapi 10 Kali Gempa Tektonik, Siaga Level 3
“Suara guguran terdengar dari Pos Babadan sebanyak lima kali dengan intensitas kecil hingga sedang,” katanya.
Agus mengatakan pada kubah tengah dan kubah barat daya tidak teramati adanya perubahan yang signifikan.
Berdasarkan foto udara pada 13 Januari 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 1.598.700 m3 dan kubah tengah sebesar 2.267.400 m3.
BACA JUGA: Gunung Bromo Mulai “Batuk-Batuk”, Wisatawan dan Masyarakat Diminta Waspada
Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi tercatat 707 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 16 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 61 kali gempa Fase Banyak (MP), 194 kali gempa Guguran (RF), 4 kali gempa Hembusan (DG), dan 9 kali gempa Tektonik (TT).
“Pemantauan deformasi Gunung Merapi pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan,” ujar dia.
Selain itu, pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 10 mm per jam selama 155 menit di Pos Kaliurang pada 28 Januari 2023.
BACA JUGA: Pegawai Pemkot Bekasi Murka, Dilarang Parkir di Dalam, Parkir di Luar Digembosi
Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar dari sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level 3 atau Siaga.
BACA JUGA: Parkir Berbayar Mirip Mal Aktif, Parkir Liar Menjamur di Samping Pemkot Bekasi
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.
BACA JUGA: Mantan Caleg 2019 Ini Masuk Bursa Calon Ketua KONI Kota Bekasi
Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di lereng Merapi. (jpnn)