RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, sikap pemerintah menolak rencana sistem pemilu proporsional tertutup. Ia menyebut, pemerintah mendukung agar pelaksanaan pesta demokrasi tetap dilakukan dengan sistem proporsional terbuka.
Pernyataan ini disampaikan Surya Paloh, terkait apakah dirinya bertanya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pertemuan beberapa waktu lalu.
“Baik, mengingat sudah lama pertemuan dengan Presiden Jokowi, saya tidak menyia-nyiakan waktu. Saya tidak singgung masalah itu, karena sikap pemerintah sudah jelas, memberikan apresiasi terhada (pemilu) proporsional terbuka. Kalau tertutup, baru saya tanya,” kata Surya Paloh di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta, Rabu (22/2/2023).
BACA JUGA: Surya Paloh ke Kantor DPP Golkar, Airlangga: Rabu Pon Itu Pertemuan Golkar NasDem
Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan, sistem pemilu proporsional terbuka adalah yang terbaik. Menurut AHY, jika Indonesia kembali menerapkan proporsional tertutup mengalami kemunduran demokrasi.
“Wacana-wacana sistem pemilu proporsional tertutup, yang kini proporsional terbuka adalah yang terbaik. Kalau kita kembali, artinya kita mundur lagi. Jangan sampai ada hak rakyat yang dirampas seperti membeli kucing dalam karung,” tegas AHY.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menepis memberi arahan agar Pemilu 2024 diterapkan dengan sistem proporsional tertutup. Ia menyinggung, dirinya bukanlah seorang ketua umum partai politik.
BACA JUGA: Sepatu Kanan Kiri Bu Menlu Beda Warna, Begini Komentar Warganet
“Ndak, ndak, ndak, ndak, ndak. Saya bukan ketua partai,” kata Jokowi usai menghadiri acara Hari Lahir (Harlah) ke-50 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di ICE BSD, Jumat (17/2/2023).
Kepala negara mengungkapkan, sistem proporsional tertutup maupun terbuka, sama-sama memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Dia membebaskan masing-masing partai politik untuk memilih pilihan mereka.
“Pemerintah, perlu saya sampaikan, kalau dilihat terbuka itu ada kelebihan ada kelemahannya. Tertutup ada kelebihan ada kelemahannya. Silakan pilih. Itu urusan partai,” pungkas Jokowi. (jpc)