RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kepulauan Meranti, Kamis (6/4/2023).
Sejumlah ruangan kantor Bupati Meranti diobok-obok, termasuk ruangan Sekda, Humas, Protokol, BPKAD dan Biro Umum.
Ruangan di lingkungan Pemkab Meranti itu kini dalam kondisi disegel KPK.
BACA JUGA: KPK Tangkap Bupati Kepulauan Meranti
Penyidik KPK juga menggeladah rumah dinas Bupati Kepulauan Meranti.
Sejumlah pejabatnya dibawa ke Jakarta. Di antaranya Bupati Meranti Muhammad Adil.
Akhir tahun 2022 lalu, nama Bupati Meranti Muhammad Adil sempat viral lantaran videonya yang sedang protes dan marah-marah ke Kementerian Keuangan, dengan menyebut kata-kata iblis dan setan di Kemenkeu, beredar di medsos.
BACA JUGA: Terbukti Berzina, Kades Sukadanau Nonaktif Ditahan
Kemarahan Bupati Meranti dalam acara Rakornas pada Desember 2022 itu dipicu oleh Dana Bagi Hasil (DBH) migas di daerahnya.
Dia mengatakan sejak 1973, di Meranti ada 222 sumur minyak yang dibor. Tahun 2022, jumlah itu bertambah 13 dan tahun depan tambah lagi jadi 19 sumur.
Dari hasil sumur tersebut, produksi minyak di daerahnya berhasil tembus 9.000 barel per hari. Namun, DBH migas yang diterima daerahnya dianggap tidak sebanding. Tahun 2022 hanya mendapat Rp 114 miliar.
BACA JUGA: Mudik Gratis dari Bekasi, Catat Ini Jadwal dan Lokasi Pendaftarannya
“Sampai ke Bandung saya kejar orang Kemenkeu juga, tetapi acaranya tidak dihadiri yang kompeten, yang hadir waktu itu staf, tidak tahulah. Sampai waktu itu saya ngomong ini orang (Kementerian) Keuangan isinya setan atau iblis,” ucap Adil kepada Lucky Alfirman dalam sebuah video.
Bahkan, Adil menyatakan jika Indonesia tidak memerhatikan rakyat Meranti, sebaiknya diserahkan saja ke Malaysia.
“Kalau bapak tidak mau mengurus kami, pusat tidak mau urus Meranti kasihkan ke negeri sebelah. Apa perlu Meranti angkat senjata?” tegas Adil.
Adil membeberkan bahwa Meranti itu daerah penghasil minyak termiskin se-Indonesia. “Paling miskin. Sudah itu ekstream lagi. Bagaimana kami tidak miskin uang kami tidak dibagikan dengan rata,” tandasnya.
Pernyataan Adil itu kemudian menjadi viral dan disorot sejumlah pihak. Stafsus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mendesaknya untuk minta maaf karena menyebut Kemenkeu itu isinya iblis atau setan.
Adil saat dikonfirmasi terkait desakan permohonan maaf itu mengaku tidak akan minta maaf. “Enggak perlulah minta maaf. Itu kan pertanyaan saya kenapa perlu saya minta maaf. Itukan pertanyaan bukan pernyataan,” kata Adil saat dikonfirmasi Selasa (13/12/2022).
BACA JUGA: Catat, Ini Jadwal One Way dan Contra Flow Mudik Lebaran 2023 di Jalan Tol
Adil mengaku tidak ada menyebut orang Kemenkeu isinya iblis atau setan.
Menurutnya, itu adalah pertanyaan dia apakah Kemenkeu itu isinya iblis atau setan? “Enggak ada saya nyebut-nyebutkan itu. Pertanyaan saya itu kan apakah Kemenkeu itu isinya iblis atas setan,” tutup Adil.(rbs/jpnn)