Berita Bekasi Nomor Satu

Duka di Cikarang: Perempuan 25 Tahun Tewas Dibunuh Kakak Kandung

LOKASI PEMBUNUHAN: Sejumlah warga berkumpul di tempat kejadian perkara (TKP) dugaan pembunuhan di Kampung Pilar Desa Cikarang Kota Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, Kamis (19/10). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI  – Seorang perempuan bernama Dewi (25) tewas setelah ditikam oleh kakak kandungnya Firman (35) di rumahnya Kampung Pilar Desa Cikarang Kota Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, Kamis (19/10).

Dugaan pembunuhan ini terungkap pertama kali oleh orangtua dari korban sekaligus terduga pelaku, Karsad (59) saat masuk ke dalam rumah sekitar pukul 09.00 WIB melihat Firman tengah menikam tubuh Dewi dengan menggunakan pisau. Korban sempat dibawa menuju ke rumah sakit, tetapi meninggal dalam perjalanan.

Terduga pelaku sudah ditangkap oleh aparat kepolisian setempat. Peristiwa pembunuhan ini tengah ditangani oleh Polsek Cikarang Utara dan Polres Metro Bekasi.

Karsad mengatakan bahwa Firman tiba di rumahnya sekitar pukul 07.00 WIB. Firman sempat duduk di bangku dekat pintu dapur sambil memakan jambu dan memegang pisau.

Meskipun awalnya tanpa curiga, sebelum keluar rumah Karsad mengingatkan kepada Dewi yang hendak mengambil air wudhu untuk salat dhuha agar berhati-hati dan tidak keluar kamar.

“Duduk di bangku makanin jambu klutuk, diirisin, saya percaya aja kan jambu klutuk keras. Kita gak punya curiga apa-apa,” ucap Karsad di lokasi kejadian.

“Adeknya lagi wudhu mau salat dhuha jam 7. Neng-neng jangan keluar dulu ya, a Iman bawa pisau takut,” imbuhnya.

Namun, saat tengah berada di luar rumah, Karsad curiga lantaran pintu depan dan dapur tiba-tiba ditutup dari dalam. Lantaran sudah curiga dengan peristiwa ini, Karsad berusaha mengajak tetangganya untuk masuk ke rumah.

“Cuma begitu saya keluar ke sini, pintu dikunci dari dalem. Nah itu saya curiga, terus pintu dapur juga ngeplong langsung dikunci. Larilah saya ke tukang parkir minta tolong supaya nemenin kita ngerebut pisaunya,” katanya.

Ketika Karsad bersama tetangganya kembali ke rumah,  mereka menyaksikan Firman tengah menikam tubuh Dewi dengan menggunakan pisau dapur. Karsad segera berupaya merebut pisau dari tangan Firman, tetapi malah mendapat bogem mentah dari terduga pelaku.

“Pas kita lagi buka pintu, anak kita lagi diituin (tusuk) sama yang gede itu (Firman). Kita rebut pisaunya minta tolong cuma anak saya yang perempuan udah parah terus kita di jotos sama anak saya (pelaku),” ucapnya.

BACA JUGA: Suami yang Merekayasa Pembunuhan Istri Ditangkap

Menurut Karsad, anak perempuannya sempat berupaya melakukan perlawanan agar bisa keluar rumah sebelum tubuhnya ditikam parah hingga bersimbah darah.

“Kayaknya si neng mau kabur keluar ke buru ke tangkep, udah sempat buka pintu kayaknya ke tangkep,” tambahnya.

HISTERIS: Orangtua korban, Karsad histeris saat mengetahui anaknya tewas di Kampung Pilar Desa Cikarang Kota Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, Kamis (19/10). ARIESANT/RADAR BEKASI

Sementara itu, Kapolsek Cikarang Utara, Kompol Samsono, mengatakan pihaknya langsung menuju lokasi kejadian setelah mendapatkan informasi dari warga.

“Jadi perlu kami jelaskan, tadi pagi kami mendapatkan informasi adanya seseorang yang dianiaya, Lalu kami cek ke TKP, memang benar terjadi penganiayaan terhadap adanya hubungan keluarga,” kata Samsono di lokasi kejadian.

Pihaknya masih mendalami motif dalam kasus hubungan keluarga yang mengakibatkan merenggut korban jiwa ini. Termasuk memeriksa sejumlah saksi di lokasi kejadian.

Pelaku sempat melarikan diri usai melakukan penganiayaan, namun berhasil ditangkap oleh warga sekitar. Kini kasus dugaan pembunuhan tersebut ditangani pihak Polsek Cikarang Utara dan Polres Metro Bekasi.

“Pelaku sudah kami amankan di Mapolsek Cikarang Utara, kasus pembunuhan ini masih dalam penyidikan,” katanya.

BACA JUGA: Permasalahan Utang jadi Motif Pembunuhan

Tubuh korban mengalami 13 luka tusuk setelah ditikam menggunakan pisau oleh terduga pelaku. Setelah ditikam, kondisi korban Dewi dalam keadaan penuh luka bersimbah darah. Korban meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.

“Korban sebelumnya pas di bawa kondisinya masih hidup, akan tetapi ketika di perjalanan ke rumah sakit sudah meninggal dunia. Akibat, luka tusuk di payudara dan di perut dari senjata tajam, sejenis pisau korban meninggal dunia,” ucapnya.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh oleh Samsono dari Karsad, korban dan terduga pelaku yang memiliki hubungan persaudaraan jarang bertemu. Pasalnya, terduga pelaku jarang pulang ke rumah karena aktivitasnya.

“Keseharian pelaku bekerja serabutan dan korban keseharian melakukan pengajian, pelaku memang jarang pulang ke rumah. (pulangnya,red) kadang kadang seminggu dua kali,” ujarnya.

Kepada polisi, Karsad juga menyatakan bahwa korban dan terduga pelaku tidak memiliki permasalahan sebelumnya.

“Menurut dari keterangan saksi yakni dari orangtuanya korban dan terduga pelaku mereka tidak ada permasalahan sebelumnya,” ujarnya.

Namun, malam hari sebelum melakukan perbuatan kejinya, terduga pelaku pulang ke rumah menghampiri orangtuanya bermaksud untuk meminta maaf dan mengakui kesalahannya.

“Semalam itu terduga pelaku datang pulang ke rumah untuk berniat meminta maaf kepada orangtuanya dan mengakui kesalahannya. tetapi tiba-tiba keesokannya saksi (orangtua) tidak tahu kalau akan terjadi kejadian seperti ini.” beber Samsono. (ris)