Berita Bekasi Nomor Satu

Sesumbar Maju Pilkada Kabupaten Bekasi, Syahrir Sentil Pernyataan BN Holik

Politikus Partai Gerindra Syahrir

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Politikus ikonik milik Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Syahrir, menyoal Calon Legislatif (Caleg) dari internal partainya yang sesumbar ingin maju pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bekasi di 2024 mendatang.

Sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang menyandang jabatan tiga periode, Syahrir, nampaknya tak suka dengan sesumbar rekan satu partainya, BN Holik Qodratullah, karena akan merugikan partai.

“Gerindra ini bukan partai yang mau-mau sendiri. Tapi partai yang memang benar-benar mengkaderkan,” ujar politikus kelahiran Medan 1 September 1972 ini, kepada Radar Bekasi.

Sebelumnya, BN Holik Qodratullah yang kini mengemban jabatan sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bekasi secara gamblang menyampaikan hasratnya untuk ikut bertarung dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Bekasi pada 2024.

Holik yang sekarang sudah terdaftar sebagai Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil IX Kabupaten Bekasi ini, memandang pertarungannya di Pileg nanti layaknya laga “Pramusim” sebelum dirinya ikut terjun ke arena Pemilihan Bupati Bekasi.

Menyikapi itu, Syahrir yang notabene  merupakan penguasa Dapil Jabar IX ini menegaskan, Pilkada satu sisi menjadi kewenangan partai untuk mengusung salah satu kader terbaik maju sebagai Calon Bupati (Cabup) maupun Calon Wakil Bupati (Cawabup). Untuk menentukan siapa yang layak untuk diusung, partai ada beberapa rujukan, salah satunya akan mengadakan survei dan lain sebagainya.

“Itu partai nanti yang menilai, nggak bisa dari kita sendiri, sesumbar targetnya mau jadi ini. Nggak bisa begitu. Semuanya kembali ke partai, nanti ada penilaian kira-kira apa sumbangsih atau kinerja yang sudah kita buat untuk partai maupun pemilih,” ucapnya.

Saat ini yang sudah didepan mata Pemilihan Presiden (Pilpres). Dalam hal itu, kira-kira apa yang sudah dilakukan untuk kemenangan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Tentunya kinerja dari masing-masing kader ini di monitor, apa saja yang sudah dilakukan untuk memenangkan Pilpres. Sampai akhirnya pada tanggal 14 Februari 2024, bisa mengantarkan Prabowo-Gibran dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden.

BACA JUGA: Partai Gerindra Gercep Susun Tim Pemenangan

Diketahui, politikus yang tinggal di Kota Bekasi ini sudah menjadi bagian Partai Gerindra sejak tahun 2008 silam. Perjuangan di Pilpres dari awal pertama sampai sekarang masih terus membara, untuk mengantarkan kemenangan ketua umum partainya, Prabowo Subianto. Sebagai kader yang ikut berperan dari awal berdirinya Partai Gerindra, Syahrir mengaku, sangat memahami bagaimana partai ini dibesarkan.

“Jadi saya sudah paham iklimnya, DPP ini nggak sembarang mengutus orang atau memberi rekomendasi. Ada penilaian-penilaian lainnya. Nggak usah gitu (sesumbar), itu malah merugikan partai nanti jadinya,” tutur pria yang juga menduduki posisi sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra ini.

“Lebih baik sekarang melakukan kerja-kerja nyata dibawah, masyarakat butuh apa. Itu yang seharusnya dilakukan,” sambungnya.

Pada Pileg 2024 mendatang, Syahrir dan BN Holik akan beradu kuat untuk merebutkan kursi DPRD Provinsi Jawa Barat. Keduanya akan maju dari Dapil Jabar IX Kabupaten Bekasi. Syahrir lebih mempunyai pengalaman dalam perebutan kursi parlemen di arena pertarungan yang ‘angker’ ini. Sebab, tak sedikit pesohor partai di Kabupaten Bekasi turun tanding di Dapil yang memiliki kuota tujuh kursi parlemen ini.

Dalam pertarungan itu, Syahrir mempunyai kans yang lebih tinggi karena sudah menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat selama tiga periode. Sementara, BN Holik Qodratullah datang ke provinsi berbekal nama besarnya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bekasi.

“Pertarungan ini bukan diciptakan harus takut dengan Holik, ya nggak ada lah. Takutnya nanti Holik yang nggak jadi, gimana coba. Kita buktikan saja di masyarakat,” ungkapnya. (pra)