RADARBEKASI.ID, BEKASI – Mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dikabarkan ‘menghilang’. Belakangan, ketua Rukun Warga (RW) di lingkungan kediaman Firli Bahuri di Villa Galaxy, Bekasi Selatan, sebut Firli Bahuri terakhir ada di lokasi ini.
Irwan Irawan, ketua RW di kompleks tempat tinggal eks Ketua KPK Firli Bahuri di Bekasi, Jawa Barat, mengaku tidak tahu keberadaan Firli saat ini. Sebab, sudah beberapa waktu tidak bertemu Firli.
Keberadaan Firli saat ini menjadi sorotan. Sebab, dia kedapatan mangkir dari panggilan penyidik Polda Metro Jaya, padahal statusnya sudah tersangka.
BACA JUGA: Ini 4 Nama Calon Pengganti Firli Bahuri di KPK, Presiden Bakal Pilih 2 Nama
Irwan mengaku terakhir kali melihat Firli pada 14 Februari. ”Pemilu saja, setelah itu tidak pernah melihat lagi,” kata Irwan kepada wartawan, Kamis (29/2/2024).
Irwan mengatakan, pada hari coblosan Pemilu 2024, Firli datang ke TPS pagi-pagi untuk menyalurkan hak suara. Sejak saat itu, Irwan tak pernah lagi melihatnya.
”Sudah nggak lihat lagi karena aku punya rumah agak berjauhan. Jadi jarang lihat,” jelas Irwan.
BACA JUGA: Sempat Ditolak Istana, Firli Bahuri Ajukan Lagi Pengunduran Diri
Irwan pun tak melihat ada aparat kepolisian atau petugas lain yang datang ke rumah Firli.
Diketahui, Polda Metro Jaya resmi menaikkan status Firli Bahuri sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan kepada eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Penetapan itu dilakukan usai gelar perkara.
”Menetapkan Saudara FB selaku Ketua KPK RI sebagai tersangka,” kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombespol Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Rabu (22/11/2024).
BACA JUGA: Dewas KPK Tetap Periksa Firli Bahuri, Meski Mengundurkan Diri dari Jabatan
Penetapan tersangka juga berdasar hasil pemeriksaan 91 saksi. Dilengkapi dengan penggeledahan di dua lokasi, yakni rumah Jalan Kertanegara Nomor 46, Jakarta Selatan; dan rumah Gardenia Villa Galaxy, Bekasi Selatan.
Penyidik juga telah melakukan penyitaan terhadap barang bukti berupa data elektronik dan bahan elektronik. Kemudian dokumen penukaran valas dalam pecahan SGD dan USD dari beberapa outlet money changer dengan nilai total Rp 7,4 miliar sejak Februari 2021 sampai September 2023.
Penyitaan juga dilakukan terhadap salinan berita acara penggeledahan, penyitaan, penitipan barang bukti, pada rumah dinas Mentan yang di dalamnya berisi lembar disposisi pimpinan KPK. Dilakukan penyitaan terhadap pakaian, sepatu, maupun pin yang digunakan SYL saat pertemuan di GOR bersama Firli pada Maret 2022.
BACA JUGA: Firli Bahuri Pilih Berhenti dari KPK
Barang bukti lain yakni satu eksternal hard disk dari penyerahan KPK RI. Hard disk itu berisi ekstraksi data dari barang bukti elektronik yang telah dilakukan penyitaan KPK, dilakukan juga penyitaan LHKPN atas nama Firli pada periode 2019 sampai 2022.
Barang bukti selanjutnya 21 unit handphone, 17 akun email, 4 flashdisk, 2 mobil, 3 kartu uang elektronik, 1 buah kunci atau remote keyless mobil, 1 dompet cokelat, 1 anak kunci gembok, dan gantungan kunci kuning berlogo KPK, serta beberapa surat atau dokumen lain.
Firli dijerat pasal 12 e atau pasal 12B atau pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi junto pasal 65 KUHP. (jpc)