RADARBEKASI.ID, BEKASI – Delapan bulan beroperasi secara gratis, moda angkutan umum BisKita Trans Bekasi, kian digemari masyarakat Kota Bekasi. Terlebih dengan pemberlakuan rute barunya yang menyambungkan perjalanan dari mal ke mal.
Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Johan Budi Gunawan, mengatakan rute mal ke mal membuat jumlah penumpang mengalami kenaikan yang signifikan.
“Sebelum ada mal ke mal di angka 1.800 per hari. Bahkan untuk menyentuh 2.000 penumpang per hari aja sukarnya minta ampun,” ungkap Johan, Kamis (17/10).
“Terbukti dengan penambahan tiga titik antar jemput di tiga mal, itu peningkatan signifikan 16 persen dibanding penumpang di rute sebelumnya,” katanya
Pada awal beroperasi, BisKita melayani rute Perumahan Vida Mustikajaya ke kawasan Summarecon Bekasi di Bekasi Utara. Ruas jalan yang dilintasi diantaranya Jalan Raya Setu Bantargebang, Jalan Raya Narogong (Siliwangi), Jalan Jenderal Ahmad Yani sampai ke kawasan Summarecon Bekasi.
Titik pemberhetian baru yang masuk ke dalam rute BisKita antara lain Metropolitan Mal, Grand Metropolitan, dan Mega Bekasi Hypermal.
“Jadi BisKita beroperasi sejak Maret 2024, kemarin evaluasi ternyata rute yang dilayani masih jauh dari harapan,”bebernya
BACA JUGA: Penghasilan Sopir Angkot di Kota Bekasi Merosot Sejak BisKita Beroperasi
Sementara itu, meski sudah digratiskan selama delapan bulan Pemerintah Kota Bekasi belum memutuskan besaran tarif.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Zeno Bachtiar, mengatakan saat ini besaran tarif yang diberlakukan masih terus dikaji.
“Sebagaimana teman-teman kita ketahui bersama penetapan tarif, tentu harus didahului dengan evaluasi kemampuan daya beli masyarakat dan lain-lain,” ucap Zeno.
Pihaknya terus membuka ruang serta adanya masukan dan kritik dari berbagai pihak. Termasuk, salah satunya sopir angkot yang memprotes kebijakan tarif gratis Biskita.
BACA JUGA: Penumpang BisKita Trans Bekasi Patriot Bertambah, Fasilitas Masih Payah
“Justru ruang terbuka untuk diskusi apa-apa saja yang bisa kita lakukan dan apa-apa saja yang perlu kita benahi dan apa-apa saja yang perlu kita diskusikan bersama,” bebernya.
Sebelumnya, tarif gratis Biskita menuai protes dari sejumlah sopir angkot K-11 dan K-25 yang jalurnya sama sama dilalui Biskita. Mereka mengeluh, pendapatnya berkurang lantaran masyarakat banyak yang beralih menggunakan Biskita secara gratis. (rez)