Berita Bekasi Nomor Satu

Hari Sumpah Pemuda 2024: Membedah Buku Rochjani Soe’oed Dari Betawi untuk Indonesia Versi Antropolog dan Budayawan

Budayawan Betawi N. Syamsuddin Ch. Haesy (kiri) bersama Antropolog Betawi Prof Yasmine Zaki Shahab (kanan) saat membedah buku tokoh Sumpah Pemuda kelahiran Betawi, M. Rochjani Soe'oed Dari Betawi untuk Indonesia, Senin (28/10/2024) di Museum Sumpah Pemuda, Kramat Raya 106, Jakarta. Foto: Zaenal/Radarbekasi.id.

RADARBEKASI.ID, BEKASI Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 tahun 2024 ini terasa istimewa. Sebuah buku bercerita sosok Betawi dalam peristiwa Sumpah Pemuda 1928, berjudul M. Rochjani Soe’oed Dari Betawi untuk Indonesia, diluncurkan di Museum Sumpah Pemuda, Jalan Kramat Raya 106, Jakarta, Senin (28/10/2024).

Buku ini menambah literatur tentang kebangkitan pemuda di era pra kemerdekaan RI. Khususnya berkisah tentang M. Rochjani Soe’oed, salah satu tokoh penting dalam Sumpah Pemuda 1928.

“Ini salah satu buku terbaik yang memiliki nilai sejarah. Pertama itu objectuaring. Kedua memberikan gambaran kepada pembacanya terkait poin kecerdasan untuk orang melihat relevansi masa lalu dengan hari ini dan besok,” ungkap salah satu pembicara, N. Syamsuddin Ch. Haesy, saat bedah buku M Rochjani Soe’oed Dari Betawi untuk Indonesia, Senin.

BACA JUGA: Ada Tokoh Betawi di Sumpah Pemuda, Intip Peran M. Rochjani Soe’oed

Budayawan Betawi yang akrab dipanggil Bang Sem itu menambahkan, buku ini juga menerangkan nilai pembelajaran implementasi yang dapat dicontoh dari sosok M. Rochjani Soe’oed tentang pentingnya sebuah pendidikan untuk kehidupan berbangsa.

“Maka beliau mengajarkan kepada kita mulai dari pendidikan, kemudian diakhiri dengan pengabdiannya di dunia pendidikan, yaitu Universitas Jakarta atau yang dikenal dengan Unija” jelas pria berambut gondrong itu.

Pembicara lain dalam peluncuran buku M Rochjani Soe’oed Dari Betawi untuk Indonesia, seorang antropolog, yaitu Yasmine Zaki Shahab.

BACA JUGA: Begini Cara Mahasiswa Asal Bekasi Rayakan Sumpah Pemuda di Rusia

Yasmine menerangkan terkait manfaat yang dapat diambil dari pengalaman hidup sosok Rochjani Soe’oed. Dia mengupas empat. Pertama perspektif antropologi terkait, pengakuan identitas kebetawian secara internal dan eksternal. Kedua dinamika batasan identitas kebetawian. Ketiga potensi penelitian dengan mempelajari riwayat hidup dari Rochjani Soe’oed.

“Pertama, pengakuan identitas kebetawian secara internal dan eksternal. Kenapa? Karena seringkali ada tokoh-tokoh orang yang kita tahu, dia adalah anak Betawi, tokoh Betawi, tapi di dunia luar sama sekali tidak dikenal sebagai orang Betawi,” ucap perempuan yang akrab disapa Prof Yasmine.

Kedua, Prof Yasmine mengemukakan dinamika batasan identitas kebetawian yang sangat menarik dibandingkan orang Melayu, Chinesse, Eskimo dan seterusnya. “Tapi selama saya mempelajari batasan, kesukuan yang paling menarik yang paling menjanjikan untuk studi ini tuh orang Betawi,” tambah Prof Yasmine.

Ketiga, lanjut Prof Yasmine, buku ini membuka potensi penelitian selanjutnya tentang sosok Rochjani Soe’oed. “Sosok Rochjani punya banyak potensi untuk penelitian berikutnya dan banyak belum disentuh sebagai sumber penelitian, baik tentang Sumpah Pemuda ataupun kebetawian,” tandas Prof. Yasmine.

buku M.Rochjani Soe’oed: Dari Betawi untuk Indonesia, karya Lahyanto Nadie dan Zaenal Aripin. FOTO: ISTIMEWA

Diketahui, peluncuran buku M. Rochjani Soe’oed Dari Betawi untuk Indonesia,  dihadiri sejumlah pejabat, di antaranya anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2024-2029 Dapil Jakarta, Dailami Firdaus, anggota DPD RI periode 2019-2024 Sylviana Murni. Tampak hadir sejumlah tokoh Betawi, seperti Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi, Beky Mardani.

Buku M.Rochjani Soe’oed Dari Betawi untuk Indonesia, ini karya penulis Lahyanto Nadie dan Zaenal Aripin. Buku setebal 296 halaman ini diklaim sebagai buku reportase sejarah tentang sosok Rochjani Soe’oed di pusaran peristiwa Sumpah Pemuda 1928. (cr1)