RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bekasi menyatakan bahwa BisKita Trans Wibawa Mukti masih disubsidi pemerintah, sehingga tarifnya tetap Rp0 alias gratis sampai dengan akhir 2025.
“Awalnya uji coba sebulan pada awal 1-31 Desember 2024. Pada tahun ini kembali digratiskan selama 2025,” kata Kepala Bidang Angkutan Dishub Kabupaten Bekasi, Firman Arif, Senin (8/1).
Angkutan umum massal dengan skema Buy The Service (BTS) ini dalam tahap uji coba, melayani rute Stasiun Kereta Api Cikarang – Stasiun LRT Jatimulya. Tujuan dari transportasi ini mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, guna mengurangi volume kendaraan yang menyebabkan kemacetan.
Saat ini, Dishub bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan masih melakukan kajian terhadap hasil uji coba pengoperasian BisKita Trans Wibawa Mukti.
BACA JUGA: Sopir Elf dan Pengemudi BisKita Trans Wibawa Mukti Berselisih, Dishub Tunggu Laporan
“Saat ini masih dalam pengkajian. Nanti kalau hasil kajiannya sudah ada akan kami sampaikan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Prasarana, Pengembangan, dan Penerangan Jalan Umum Dishub Kabupaten Bekasi, Deni Hendra Kurniawan, menambahkan anggaran yang dialokasikan untuk subsidi operasional BisKita Trans Wibawa Mukti pada 2025 sebesar Rp18,5 miliar. Anggaran tersebut akan digunakan untuk biaya layanan transportasi BisKita Trans Wibawa Mukti selama 365 hari sepanjang 2025.
“Kami anggarkan sebesar Rp18,5 miliaran,” ucapnya.
Deni menyampaikan, pada Februari mendatang akan ada tambahan koridor. Namun, anggaran untuk koridor tersebut akan berasal dari Kementerian Perhubungan.
“Saat ini, kami sedang melakukan survei lapangan untuk menentukan rute yang akan dilintasi, serta menentukan titik berhenti atau halte. BisKita tidak bisa berhenti sembarangan,” jelas Deni.
BACA JUGA: Dishub Bakal Tambah Rute Baru BisKita Trans Wibawa Mukti 2025
Dia berharap, pada Februari nanti layanan transportasi dari Terminal Kalijaya ke Kantor Pemerintahan Kabupaten Bekasi dapat segera diluncurkan dengan lancar.
“Semoga saja semuanya bisa berjalan lancar, dan pada Februari bisa diluncurkan,” tambahnya.
Deni mengungkapkan bahwa setelah satu tahun layanan transportasi umum ini diberikan secara gratis, pada 2026 tarif baru akan diterapkan sesuai dengan hasil kajian. Diperkirakan tarifnya berkisar antara Rp5.000 hingga Rp7.000, meskipun masih ada rencana untuk memberikan subsidi dari pemerintah.
“Rencananya dikenakan tarif pada 2026. Namun diperkirakan tarifnya bisa sekitar Rp5 ribu – Rp7 ribu. Namun nanti rencananya juga akan ada subsidi dari pemerintah,” jelasnya.(and)