Berita Bekasi Nomor Satu
Bisnis  

BCA Cetak Laba Bersih Rp 54,8 Triliun di 2024

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja

RADARBEKASI.ID, BEKASI – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 54,8 triliun sepanjang 2024.

Raihan laba tersebut lebih tinggi 13 persen dibanding 2023 yang mencapai Rp 48,6 triliun.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengapresiasi kepercayaan nasabah hingga regulator, sehingga perusahaan mampu melewati 2024 dengan solid dan menorehkan kinerja positif.

Menurutnya, BCA mampu tumbuh positif seiring perkembangan ekonomi domestik yang menghadapi tantangan serta perubahan lanskap geopolitik global.

BACA JUGA: BCA Fasilitasi Penerbitan 2.000 Sertifikat Halal bagi UMKM di Berbagai Daerah

“BCA berkomitmen mendukung perekonomian nasional dan hal ini kami wujudkan dalam penyelenggaraan berbagai acara strategis, di antaranya BCA Expo, BCA UMKM Fest 2024, BCA Wealth Summit 2024, dan Gebyar Hadiah BCA. Berbagai kegiatan itu berdampak positif terhadap kinerja perseroan, salah satunya terlihat dari penyaluran kredit ke segmen UMKM yang naik signifikan per Desember 2024,” kata Jahja dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja BCA, Kamis (23/1).

Adapun BCA dan entitas anak menutup tahun 2024 dengan pertumbuhan total kredit 13,8 persen secara tahunan menjadi Rp922 triliun.

Pertumbuhan kredit BCA diikuti terjaganya kualitas kredit di mana rasio kredit bermasalah (non-performing loan atau NPL) terjaga di level 1,8 persen dan loan at risk (LAR) membaik menjadi 5,3 persen.

BACA JUGA: BCA Sabet 15 Penghargaan di TKMPN 2024

Jahja menambahkan, penyaluran kredit BCA sepanjang tahun lalu ditopang kredit korporasi yang tumbuh 15,7 persen mencapai Rp 426,8 triliun. Sementara itu, kredit komersial naik 8,9 persen mencapai Rp 137,9 triliun dan kredit UKM tumbuh 14,8 persen mencapai Rp 123,8 triliun.

Adapun total portofolio kredit konsumer, naik 12,4 persen menyentuh Rp 223,7 triliun, ditopang KKB yang meningkat 14,8 persen mencapai Rp 65,3 triliun dan KPR sebesar 11,2 persen menjadi Rp 135,5 triliun.

Outstanding pinjaman konsumer lain yang mayoritas kartu kredit juga tumbuh 12,8 persen menjadi Rp 22,9 triliun,” beber Jahja.

Lanjutnya, penyaluran kredit ke sektor berkelanjutan tumbuh 12,5 persen menjadi Rp 229 triliun per Desember 2024, berkontribusi hingga 24,8 persen terhadap total portofolio pembiayaan.

BACA JUGA: BCA Komitmen Berdayakan Perempuan Pengusaha

Capaian ini salah satunya ditopang kredit kendaraan bermotor listrik yang naik 84,2 persen, secara tahunan mencapai Rp 2,3 triliun.

Pendapatan bunga bersih Net Interest Income (NII) BCA tumbuh 9,5 persen menjadi Rp 82,3 triliun pada 2024.

Pendapatan selain bunga naik 10,2 persen menjadi Rp 25,2 triliun, sehingga total pendapatan operasional sebesar Rp 107,4 triliun atau naik 9,7 persen.

Sementara itu, biaya provisi BCA tercatat sebesar Rp 2 triliun.

Dari sisi pendanaan, dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 82 persen dari total DPK, tumbuh 4,4 persen mencapai Rp 924 triliun.

Dengan ekspansi ekosistem transaksi perbankan terus-menerus, baik melalui kanal online maupun offline, total frekuensi transaksi BCA menyentuh rekor tertinggi yang naik 21 persen mencapai 36 miliar.

Khusus untuk mobile banking dan internet banking, frekuensi transaksi mencapai 31,6 miliar, tumbuh 24 persen.

Jumlah rekening nasabah BCA per Desember 2024 mencapai lebih dari 41 juta, tumbuh 2 kali lipat dalam 5 tahun terakhir.

Peningkatan CASA, volume transaksi, dan jumlah nasabah terwujud seiring inovasi berkelanjutan yang berfokus pada kebutuhan nasabah.(bps/*)